ARGUMENTASI KENISCAYAAN TAFSIR MAQASHIDI SEBAGAI BASIS MODERASI ISLAM

Mustaqim, Abdul (2019) ARGUMENTASI KENISCAYAAN TAFSIR MAQASHIDI SEBAGAI BASIS MODERASI ISLAM. In: Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ulumul Qur’an Disampaikan di Hadapan Rapat Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 16 Desember 2019, Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abdul Mustaqim__ARGUMENTASI KENISCAYAAN all.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Moderasi Islam (Islam Wasathiyah) dewasa ini menjadi diskursus yang hangat, di tengah-tengah munculnya pandangan ekstrem dari sebagian kelompok dalam mengartikulasikan ajaran Islam, sehingga kadang memicu aksi-aksi intoleran dan kekerasan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekstremisme beragama seringkali disebabkan oleh pola pikir ekstrem (tatharruf) dalam memahami teks-teks keagamaan (al-Qur’an dan Hadis) secara rigid, tidak mempertimbangkan dinamika konteks dan maqâshid. Tulisan sederhana ini mencoba menelisik akar-akar pemikiran Tafsir Maqâshidi secara historis-kronologis sebagai argumentasi dan basis epistemik untuk meneguhkan dan mengembangkan moderasi Islam. Pertanyaannya, bagaimana akar-akar historis dan kontsruksi logis Tafsir Maqashidi, baik secara ontologis maupun epistemologis? Dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis (historical-phisophical approach), penulis beragumen bahwa Tafsir Maqashidi secara historis cukup memiliki cantholan epistemik yang kuat dalam tradisi Islam, sejak zaman Nabi Saw, sahabat dan para ulama. Dengan kata lain, Tafsir Maqashidi adalah ‘anak kandung’ yang lahir dari peradaban Islam sendiri. Secara ontologis tafsir maqashidi dapat dipetakan menjadi tiga macam, yaitu Tafsir Maqashidi sebagai filsafat tafsir (as philosophy), Tafsir Maqashidi sebagai metodologi (as methodology) dan Tafsir Maqashidi sebagai produk tafsir (as product). Ketiga hirarkhi ontologis yang saling terkait terkelindan tersebut penting dikemukakan, sehingga body of knowledge dari Tafsir Maqashidi menjadi clear and distinct. Penulis juga beragumen bahwa secara epistemologis, Tafsir Maqashidi dapat menjadi salah satu alternasi dalam meneguhkan kembali moderasi Islam, ketika kita harus berdialektika antara teks yang statis dan konteks yang dinamis. Tafsir Maqâshidi adalah bentuk wasathiyah (moderasi) antara kelompok tekstualis-skriptualis, hingga seolah ‘menyembah teks’ (ya’budûn al-nushûsh) dan kelompok liberalis-substansialis, hingga mendesakralisasi teks (yua`th-thlûn al-nushûsh). Tafsir Maqashidi ingin menggali maqashid (tujuan, hikmah, maksud, dimensi makna terdalam dan signifikansi) yang ada di balik teks, dengan tetap menghargai teks (yahtarim al-nushûsh), sehingga tidak terjebak pada sikap de-sakralisasi teks (ta’thîl al-nushûsh) di satu sisi dan ‘penyembahan teks (`ibadat al-nushûsh) di sisi lain. Pertimbangan terhadap dinamika konteks dan maqashid secara cermat-kritis dalam rangka merealisasikan kemaslahatan dan menolak kemudlaratan (tahqîq al-mashlahah wa dar’ almafsadah) itulah fundamental structure dari Tafsir Maqashidi

Item Type: Conference or Workshop Item (Lecture)
Uncontrolled Keywords: ARGUMENTASI, KENISCAYAAN, TAFSIR MAQASHIDI, BASIS MODERASI ISLAM
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Dokumentasi
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 16 Dec 2019 13:19
Last Modified: 16 Dec 2019 13:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37005

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum