BIRRUL WAL IDAIN MENURUT MUHAAMMAD \'ALI AL-SAABBUNNI (Studi Terhadap Kitab Tafsir Rawai\' al-Bayyan)

SOBIROH NIM. 0553004, (2010) BIRRUL WAL IDAIN MENURUT MUHAAMMAD \'ALI AL-SAABBUNNI (Studi Terhadap Kitab Tafsir Rawai\' al-Bayyan). Skripsi thesis, UNSPECIFIED.

Full text not available from this repository.

Abstract

Dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat tidak akan terlepas dari orang yang usianya lebih tua, sebab pada dasarnya manusia dalam mengarungi jenjang kehidupan adalah berlanjut dari generasi ke generasi berikutnya. Karena itu, Islam mengatur bagaimana seharusnya generasi yang lebih muda bergaul dengan sopan santun terhadap generasi yang tua. Orang yang lebih dekat dengan kita yang usianya lebih tua adalah kedua orang tua, sementara terdapat cendekiawan muslim kekinian yang mempunyai konsen tinggi terhadap kehidupan muslim dunia. Dialah Muhammad Ali al-Sabuni dengan karya Rawai al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam, selain itu dikarenakan tokoh ini mempuntai pandangan yang memadai tentang birrul walidain. Di situ ada tiga hal yang perlu dikaji, yakni : pertama Bagaimana penafsiran al- Sabuni surat Luqman ayat 12-15 mengenai birrul walidain, kedua Faktor apa saja yang melatarbelakangi penafsiran tersebut, ketiga Bagaimana implikasi penafsiran al-Sabuni tentang birrul walidain dalam konteks keluarga Islami? Jenis penelitian ini adalah library research (penelitian pustaka) dengan sifat Deskriptif-Analitik. Adapun pengambilan datanya dengan pengumpulan dari pustaka dari kitab Rawai' al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam yang dikarang oleh Muhammad amp;#8216;Ali al-Sabuni sebagai data primer serta buku-buku lain tentang birrul walidain sebagai data sekunder. Di dalam kitab Rawai al-Bayan, al-Sabuni menafsirkan surat Luqman ayat 12-15, yakni secara garis besarnya dalam perintah Allah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, Allah menyebutkan dengan kata \ quot;walidain\ quot;, tetapi kemudian disusul dengan menyebutkan ibu secara khusus. Ini dalam istilah bahasa disebut \ quot;dzikrul khas ba'da \'am\ quot; (menyebutkan yang khusus sesudah yang umum). Gunanya untuk menembah perhatian dan memandangnya sebagai hal yang penting, karena hak ibu atas anak lebih besar dari pada hak ayah. Ada dua faktor utama yang melatarbelakangi penafsiran al-Sabuni terhadap surat Luqman ayat 12-15. Pertama, berkaitan dengan faktor intern,yang disebabkan oleh latarbelakang keilmuan yang dimiliki oleh al-Sabuni. Yang kedua, yakni faktor eksternal yang disebabkan sosio-historis. Al-Sabuni setelah mengamati cerita-cerita para salafush shalih dalam meniti Islam, tak terkecuali dalam birrul walidain muncul keprihatinan yang dirasakan al-Sabuni antara hubungan antara anak dengan orang tua. Al-Sabuni melakukan kegiatan ilmiah dalam memahami dan menjelaskan kandungan al-Qur'an tentang birrul walidain setiap kebutuhan setiap generasi. Padahal sebenarnya esensi dan hakikat birrul walidain tidak hanya mencakup ketika orang tua masih hidup, akan tetapi juga dilakukan ketika orang tua sudah meninggal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Phil Sahiron, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Birrul walidain
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4121

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum