TRADISI ROUHAH SHAHIH AL-BUKHARI DI PON. PES. MAMBAUS SHOLIHIN GRESIK (Studi Historis Fenomenologis)

Mochamad Ismail Hasan, NIM: 1620510030 (2019) TRADISI ROUHAH SHAHIH AL-BUKHARI DI PON. PES. MAMBAUS SHOLIHIN GRESIK (Studi Historis Fenomenologis). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

[img] Text (TRADISI ROUHAH SHAHIH AL-BUKHARI DI PON. PES. MAMBAUS SHOLIHIN GRESIK (Studi Historis Fenomenologis))
1620510030_BAB-II_sampaI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img]
Preview
Text (TRADISI ROUHAH SHAHIH AL-BUKHARI DI PON. PES. MAMBAUS SHOLIHIN GRESIK (Studi Historis Fenomenologis))
1620510030_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (12MB) | Preview

Abstract

Pesantren sebagai institusi pendidikan agama Islam, juga mengkaji kitab-kitab hadis, termasuk Shahih Al-Bukhari. Shahih Al-Bukhari dikaji dengan metode khas pesantren, yakni bandongan. Namun di pesantren Mambaus Sholihin Gresik, kitab ini dikaji layakanya membaca Al-Qur’an. Ia dibaca secara begantian sampai khatam selama bulan Rajab setiap tahunnya. Kegiatan ini disebut rouhah Shahih Al-Bukhari. Hal ini menunjukkan pergeseran kajian hadis dari kajian denga metode bandongan ke semacam ritual pembacaan biasa yang seakan-akan tanpa makna. Hal ini lebih unik ketika ditarik lebih jauh dengan melihat pesantren ini berada di wilayah Gresik di mana ia sebagai kawasan industri. Kawasan di mana masyarakatnya cenderung mengalami pergeseran nilai dari yang tradisional menjadi modern, dari yang mistis menjadi cenderung lebih rasional. Dari latar belakang itulah, tradisi rouhah Shahih Al-Bukhari di pesantren Mambaus Sholihin dilanjutkan dalam penelitian ini dengan dua pertanyaan, apa latar sejarah munculnya tradisi rouhah Shahih Al-Bukhari di Pon. Pes. Mambaus Sholihin dan bagaimana memaknai tradisi tersebut dalam konteks kekinian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara genealogis, tradisi rouhah ini memiliki akar sejarahnya dari tradisi halaqah yang diadakan oleh ulama’ Yaman Timur Tengah. Tradisi ini bisa sampai ke pesantren Mambaus Sholihin melalui keluarga Assegaf yang tinggal di Gresik. Keluarga Assegaf ini merupakan imigran dari Hadramaut Yaman dan mereka masih melestarikan tradisinya di Gresik. Relasi kiai Masbuhin Faqih, sebagai pimpinan pesantren dengan keluarga Assegaf ini adalah karena keluarga Assegaf ini diyakini sebagai keturunan Nabi Muhammad yang dalam pemahaman pesantren harus dihormati dan dicintai. Dengan perspektif antropologi yang mengatakan bahwa agama terbagi menjadi tradisi besar dan tardisi kecil, maka tradisi besar dari kegiatan rouhah ini adalah kitab Shahih Al-Bukhari itu sendiri yang bersifat tekstual yang mengandung nilai ideal universal. Adapun tradisi kecilnya adalah pelaksanaanya yang telah tersistematis di bulan Rajab dengan pembukaan dan penutupannya, serta pelaksanaannya di tempat yang berbeda-beda dll. Adapun analisa formasi diskursif dari kegiatan ini adalah adanya pengetahuan bahwa kitab Shahih Al-Bukhari merupakan kitab dengan nilai otentisitas yang tinggi. Sehingga ia lebih otoritatif di mata umat Islam. Selain itu ia juga bertemu dengan otoritas (kuasa) kiai Masbuhin Faqih sebagai pimpinan pesantren yang ditaati oleh santri-santrinya. Maka dilaksanakanlah kegiatan rouhah oleh kiai Masbuhin Faqih sebagai institusi dari otoritas kitab Shahih Al-Bukhari yang telah bercampur dengan budaya lokal di mana rouhah ini diadakan. Yakni di pesantren di wilayah Gresik. Makna dari rouhah Shahih Al-Bukhari adalah bentuk rasa cinta (mahabbah) kiai Masbuhin Faqih kepada habaib dengan mengikuti tradisi yang mereka lakukan denga tujuan dapat berkumpul dengan mereka di akhirat kelak, juga terkabulkannya doa yang dipanjatkan dan mendapat berkah dari hadis yang dibaca. Di samping itu, kegiatan rouhah ini sebagai bentuk melestarikan tradisi salaf di mana hal itu merupakan pandangan dunia pesantren. Melihat rouhah ini sebagai bentuk pelestarian tradisi salaf membatasi dan mengungkung fungsi hadis sebagai sumber pengetahuan agama Islam. Maka perlu ada upaya penjelasan atas hadis yang dibaca dan dikontekstualisasikan dengan kondisi saat ini agar hadis tersebut bisa relevan dengan masa kini. Dan sebagai upaya alternatif atas kecenderungan pemahaman hadis sebagian orang yang tekstual dan dengan berani menyalahkan prilaku keagamaan orang lain yang berbeda dengan pemahamannya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA.
Uncontrolled Keywords: Shahih Al-Bukhari, Formasi Diskursif dan Makna Tradisi Rouhah.
Subjects: Islam dan Budaya
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: dra. Retno Wuri W
Date Deposited: 18 Nov 2020 13:48
Last Modified: 02 Mar 2022 09:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41233

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum