RITUAL NGABUNGBANG DI DESA BATULAWANG KECAMATAN PATARUMAN KOTA BANJAR JAWA BARAT

Asep Hendra Hermansyah, NIM. 00520265 (2007) RITUAL NGABUNGBANG DI DESA BATULAWANG KECAMATAN PATARUMAN KOTA BANJAR JAWA BARAT. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (RITUAL NGABUNGBANG DI DESA BATULAWANG KECAMATAN PATARUMAN KOTA BANJAR JAWA BARAT)
00520265_Bab I_V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (RITUAL NGABUNGBANG DI DESA BATULAWANG KECAMATAN PATARUMAN KOTA BANJAR JAWA BARAT)
00520265_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Ngabungbang adalah ritual masyarakat Desa Batulawang Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa Barat. Mereka melaksnakan ritual tersebut dalam setahun hanya satu kali pada tanggal 14 Mulud malam bulan purnama. Bertujuan untuk melakukan ritual "bersih bumi" yang dilakukan di tempat-tempat keramat atau tempat yang dianggap suci. Ngabungbang pada saat sekarang telah mengalami perubahan yang mendasar dari ritual yang personal beralih mejadi ritual yang terlembagakan. Awalnya sekedar tawasul terhadap tempat-tempat atau benda-benda keramat. Perubahan yang terjadi terlihat banyak unsur-unsur dalam tahapan ritual lebih condong pada muatan pementasan kesenian buhun yang mempunyai masing masing makna simbol meski masih pada tujuan semula, yaitu bersih bumi.Penelitian ini memberi fokus kepada tiga hal: (1) menganalisis dan mendeskripsikan perubahan-perubahan yang terjadi pada tradisi tersebut dan menguak penyebab-penyebabnya 2) mendeskripikan makna-makna simbol ritual ngabungbang: (3) menganalisis dan mendeskripdikan simbol-simbol tersebut dalm pandangan Kebudyaan dan Agama Islam. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi Agama. Cara mengumpulkan data dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi lapangan di Desa Batulawang Kecamatan l'ataruman Kota Banjar Jawa Barat dengan teknik wawancara dan dibantu dengan teknik dokumentasi yang kemudian dianalisis secara komprehensip dan ilmiah.Hasil penelitian yang diperoleh adalah, (1). Ritual ngabumbang mengalami perubahan-perubahan mendasar. Waktu, tahapan ritual, sampai tujuan dan makna simbol yang digunakannya. Hal ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu pertama, penganıh tokoh-tokoh adat yang memimpin ritual memiliki keragaman berpikir dan keahlian dalam melestarikan tradisi. Kedua, peran serta pemerintahan Kota Banjar sebagai kota baru yang telah terpisah dengan Kabupaten Ciamis dalam mencari jati diri kota dalam bidang kebudayaan dan pariwisata, yang menyarankan pada warga Batulawang supaya tradisi ini dikemas dengan hal-hal menarik yang akan menghasilkan asset pariwisata budaya kota Banjar. (2), Makna-makna simbol ritual setelah perubahan dan (3). Ritual ini di analisis dalam pandangan kebudayaan untuk menganalisis salah satu hakikat dari simbol ritual tersebut. Kemudian sebagai bandingannya Tradisi di analisis dalam pandangan Agama Islam yang memfokuskan pada makna sakral dari yang Profan, Singkretisme ajaran Islam dan kepercayaan lokal serta terakhir melawan kemusyrikan dengan tradisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Prof. Dr. Djam'annuri, MA 2. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Ritual Ngabungbang;
Subjects: Aliran Kepercayaan
Mistik
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 19 Nov 2020 09:46
Last Modified: 31 Dec 2020 15:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41289

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum