PERSAUDARAAN AGAMA-AGAMA MILLAH IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIZAN

Waryono Abdul Ghafur, - (2016) PERSAUDARAAN AGAMA-AGAMA MILLAH IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIZAN. PT. Mizan Pustaka, Bandung. ISBN 978-602-441-004-9

[img]
Preview
Text
PERSAUDARAAN AGAMA-AGAMA MILLAH IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIZAN.pdf

Download (18MB) | Preview

Abstract

Diantara agama-agama yang ada di dunia, Yahudi, Nasrani, dan Islam memiliki penganut paling banyak dan juga paling sering terlibat konflik dalam sejarah. Padahal, pembawa tiga agama tersebut bermuara pada satu figur: Ibrahim. Karena kesamaan itulah, penganut ketiga agama tersebut berebut klaim sebagai ahli waris millah Ibrahim. Millah Ibrâhim (Abrahamic Religion) di sini bermakna kepercayaan dan praktik hidup yang dijalankan oleh Ibrahim. Mengikuti millah lbrahîm berarti mempraktikkan dan mengikuti jejak-langkahnya dalam hal faith (iman) dan sekaligus praktik empiriknya (syarlat). Maka, pengikut millah Ibrahim bukan saja se-Iman dengan Ibrahim, tetapi juga menjalankan tuntutan Imannya, yang lazim dikenal dengan Islam, yakni pasrah dalam menerima dan menjalankan semua perintah Allah secara total. Maka, millah Ibrahim di satu sisi bersifat terbuka atas berbagai keyakinan dan praktik keagamaan yang selaras dengan pengertian tersebut, meski secara genealogis tidak bermuara pada Ibrahim. Di sisi lain, ia bersifat tertutup atas iman dan praktik keagamaan yang tidak selaras meski masih memiliki hubungan genetis dengan Ibrahim. Jadi, persaudaraan agama-agama terjalin bukan karena hubungan genetis, tetapi karena hubungan imani dan syarl. Millah Ibrahim dalam pengertian tersebut dapat dijadikan paradigma untuk memahami ayat-ayat al-Qur'an tertentu--misalnya ayat inna al-dina inda Allah al-islam-yang oleh satu kelompok dipahami secara eksklusif, namun oleh kelompok lain dipahami secara inklusif. Ayat-ayat al-Qur'an, mesti diingat, merupakan satu-kesatuan utuh yang tidak boleh dipahami secara parsial Juz'lyyah). DI samping itu, kita juga mesti memahami al-Qur'an secara kontekstual dengan menelusuri latar historis ayat sambil menelisik ideal moralnya. Thabathaba'l, melalui tafsirnya, al-Mizan mencoba memberi pemahaman utuh akan arti persaudaraan agama-agama. Dalam pandangannya atas millah Ibrahim, la menangkap dan menawarkan ideal moral al-Qur'an yang dapat dijadikan jembatan hubungan agama-agama yang ada di dunia, terutama agama Yahudi, Nasrani, dan islam.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Tafsir Al Mizan; Persaudaraan Agama
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Buku
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 09 Mar 2021 14:34
Last Modified: 23 Jun 2021 11:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42141

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum