YAYASAN LEMBAGA KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL (LKiS): SEJARAH DAN DINAMIKANYA TAHUN 1997-2020 M

M. Mahfudz Ulil Fauzi, NIM.: 14120059 (2020) YAYASAN LEMBAGA KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL (LKiS): SEJARAH DAN DINAMIKANYA TAHUN 1997-2020 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (YAYASAN LEMBAGA KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL (LKiS): SEJARAH DAN DINAMIKANYA TAHUN 1997-2020 M) 14120059_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (YAYASAN LEMBAGA KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL (LKiS): SEJARAH DAN DINAMIKANYA TAHUN 1997-2020 M) 14120059_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Pasca khittah NU tahun 1984 perubahan pada tubuh NU mulai terjadi dari politik ke gerakan sosial. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi pelopor dan ikon dari khittah NU sekaligus ikut mengawal melalui gagasan dan tindakannya di dalam maupun di luar NU. Gelombang ini dirasakan di kalangan muda NU terutama di Yogyakarta. Diskusi dan kajian mulai banyak ditemukan dengan pembahasan seputar kondisi sosial politik Indonesia sampai muncul istilah teologi transformatif. LKiS kemudian hadir menjadi salah satu study club yang melakukan penerbitan buku-buku pemikiran kritis. Selain menjadi penerbitan, pada tahun 1997, LKiS juga menjadi sebuah NGO sampai saat ini. Hal menarik dari LKiS antara lain: Pertama, LKiS telah berupaya mendorong pemahaman Islam transformatif sekaligus mendorong diterapkannya nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua, dalam memperjuangkan visinya LKiS memiliki strategi yang beranekaragam. Ketiga, perjalanan LKiS sebagai sebuah NGO tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi, utamanya ketika tantangan-tantangan dan usaha-usaha tersebut diangkat serta tetap hadir di ruang publik. Berdasarkan uraian pokok permasalahan di atas maka peneliti membahas tentang sejarah dan perkembangan Yayasan LKiS sebagai NGO dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Adapun teori yang digunakan adalah teori evolusi, yang menjelaskan bahwa bahwa perubahan sosial pada dasarnya merupakan gerakan searah, linear, progresif, perlahan-lahan yang membawa masyarakat menuju pada tahap yang lebih maju. Teori ini menggambarkan suatu kelompok akan mengalami perubahan ke era modern karena menghadapi berbagai tantangan dan perubahan kondisi. Sementara itu, metode yang digunakan merupakan metode sejarah (heuristik, verifikasi, intepretasi, dan historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan LKiS merupakan salah satu NGO yang lahir dari anak muda berkultur NU dan mayoritas alumnus IAIN Sunan Kalijaga. Selama rentang waktu tahun 1997-2020, Yayasan LKiS mengalami empat periode sekaligus dalam program kerjanya menyesuaikan perubahan kondisi. Periode Pertama (1997-1999) merupakan tahap perintisan dengan program berupa pelatihan BB dan Islam Wa Taqwim alDharuriyah al-Kamsah. Periode Kedua (1999-2006) merupakan masa kejayaan LKiS dengan program media berupa buletin Al-Ikhtilaf yang berhasil tersebar dibanyak kabupaten/kota. Periode Ketiga (2006-2011) dan Periode Keempat (2011-2020) telah terjadi perubahan program, yang membedakan antara keduanya yaitu memiliki intensitas fokus yang berbeda. Periode Ketiga fokus pada Program Islam dan Gender serta kampanye pluralisme dikalangan pelajar. Sementara itu Periode Keempat tentang Pengetahuan Informasi dan kampanye pluralisme dengan sasaran lebih ke masyarakat. Perjalanan panjang Yayasan LKiS dihadapkan dengan berbagai tantangan baik internal (SDM) maupun eksternal (perundang-undangan, lembaga donor, ancaman fisik/non fisik). Usaha menghadapinya antara lain dengan menjadi fasilitator serta ikut berjejaring bersama civil society.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item