KONSEP PLURALISME DALAM PIAGAM MADINAH

HASAN AFANDI - NIM. 03370321 , (2010) KONSEP PLURALISME DALAM PIAGAM MADINAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (401kB) | Preview
[img] Text
BAB II,III,IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Banyak pengamat berpendapat bahwa Piagam Madinah merupakan contoh ideal tentang hubungan agama dan negara yang dikemukakan secara konsepsional dan praktisional oleh Muhammad SAW. Menurut Arkoun Piagam Madinah merupakan wujud histories eksperimen sistem politik di Madinah yang masyhur di sebut Mitsaq Madinah . Piagam Madinah ini selanjutnya di dokumentasikan oleh para ahli sejarah seperti, Ibnu Ishaq dan Ibnu Hazm. Sebenarnya dapat dipahami bahwa kemajemukan merupakan Sunatullah (hukum Allah). Dalam masyarakat yang majemuk memiliki budaya dan aspirasi yang beraneka-ragam, mereka memiliki kedudukan yang sama, tidak ada superioritas antar satu suku, etnis atau kelompok sosial dengan lainnya, juga memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. Namun kadang perbedaan-perbedaan ini menimbulkan konflik diantara mereka. Maka sebagai upaya untuk mengatasi permusuhan ini di munculkanya konsep atau paham kemajemukan (pluralisme). Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana sejarah kemunculan Piagam Madinah? Bagaimana keadaan Madinah sebelum dan sesudah adanya Piagam Madinah? dan, Bagaimana konsep pluralisme dalam Piagam Madinah? Diskursus ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library reseach), yang bersifat deskriptif-analitik dengan menggunakan pendekatan normatifsosiologis dan teori politik Islam, Hal ini dilakukan karena sebagaimana penulis ketahui bahwa dalam menganalisa piagam Madinah ini membutuhkan analisis sosiologi berdasarkan teks bahasa itu lahir dan diberlakukan karena realitas dimana teks Piagam Madinah lahir dan diberlakukkan tidak lagi wujud dalam realitas empiric sosial saja melainkan realitas teks, maka kajianya tentu mengacu pada realita sosiologisnya yang terdapat didalam teks ini. Dan kajian ini mendiskripsikan teori kebijakan menurut ilmuwan dan pemikir politik barat tentang politik luar negeri. Duverger, Russ dan Althoff mengatakan bahwa sosiologi politik mempelajari mata rantai antara politik dan masyarakat, antara struktur-struktur sosial dan struktur politik dan antara tingkah laku sosial dan tingkah laku politik. Piagam Madinah muncul untuk menjawab realitas kesukuan, agama, politik, ekonomi di masyarakat Madinah yang heterogen. Dan dapat mengubah konfedrasi kesukuan menjadi sebuah masyarakat madani, yang membina segala lapisan masyarakat dalam persaudaraan dan persatuan yang dirumuskan berdasarkan kesepakatan yang dibuat antara umat Islam dengan penduduk Madinah, sebagai landasan bagi kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Konsep ummah yang terkandung dalam Piagam Madinah meliputi penduduk Madinah secara keseluruhan dan merupakan suatu terobosan yang mempunyai nilai strategis untuk menggalang satu front dalam menghadapi kelompok-kelompok lain di luar Madinah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. DR. AHMAD YANI ANSHORI, S.Ag.,M.Ag 2. DRS. H. KAMSI, M.A
Uncontrolled Keywords: Piagam Madinah, sejarah, pluralisme
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 25 Jul 2013 16:46
Last Modified: 04 Aug 2016 10:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4424

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum