TUBUH PEREMPUAN PENARI DALAM JARING PATRIARKI (Studi atas Eksistensi Perempuan Penari Jathil Reog Obyog dalam Lanskap Masyarakat Muslim di Ponorogo)

Yusti Dwi Nurwendah, NIM. 19200013008 (2021) TUBUH PEREMPUAN PENARI DALAM JARING PATRIARKI (Studi atas Eksistensi Perempuan Penari Jathil Reog Obyog dalam Lanskap Masyarakat Muslim di Ponorogo). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TUBUH PEREMPUAN PENARI DALAM JARING PATRIARKI (Studi atas Eksistensi Perempuan Penari Jathil Reog Obyog dalam Lanskap Masyarakat Muslim di Ponorogo))
19200013008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TUBUH PEREMPUAN PENARI DALAM JARING PATRIARKI (Studi atas Eksistensi Perempuan Penari Jathil Reog Obyog dalam Lanskap Masyarakat Muslim di Ponorogo))
19200013008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Tesis ini mengkaji fenomena kepopularitasan perempuan penari Jathil Obyog di dalam masyarakat muslim di Ponorogo. Jathil Obyog merupakan salah satu tokoh di dalam kesenian Reog Ponorogo versi Obyog yang dilakukan oleh penari perempuan dengan peran sebagai prajurit berkuda pengawal kerajaan yang memainkan posisi sentral karena gerakan estetisnya dinilai mampu memberikan sentuhan yang lebih hidup pada kesenian Reog. Tokoh Jathil perempuan sendiri adalah hasil peralihan dari tokoh penari laki-laki –dahulu disebut sebagai gemblak– yang hingga hari ini posisi sebagai penari Jathil secara konsisten dipertahankan oleh perempuan. Penelitian ini berkontribusi terhadap studi fenomena perempuan dan tubuhnya terkait diskusi kelompok patriarki dan polapola strategi eksistensi hingga resistensi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan historis dan fenomenologis, dimana penggalian data diperoleh dari sumber-sumber baik primer maupun sekunder, melalui buku maupun arsip sejarah yang berkenaan dengan Ponorogo, Reog, dan Jathil, pengamatan baik secara luring maupun daring, wawancara, hingga dokumentasi. Tesis ini menunjukkan bahwa para perempuan penari Jathil yang pada awalnya dinilai lekat dengan citra-citra negatif, penolakan dari masyarakat, hingga dugaan diskriminasi dan eksploitasi, secara berangsur-angsur telah menjadi tren yang disambut secara suka cita oleh masyarakat Ponorogo bahkan menjadi tendensi pengembangan kesenian Reog sebagai icon nomor satu yang paling diminati, tenar, hingga menjadi role model generasi milenial. Keberhasilan para perempuan penari Jathil dalam memelihara eksistensi dalam belenggu dominasi patriarki merupakan rantai dari pengoperasian berbagai pola resistensi meliputi sikap diam, cuek (masa bodoh), dan fleksibel (menyesuaikan selera) dalam kelompok muslim. Sementara di dalam kelompok Reog mencakup sikap kemayu, bergaya seksi, mlipir dan nylimur, serta berteriak. Para perempuan penari Jathil dalam praktiknya melakukan subjektivikasi dengan mengoperasikan otonomi atas tubuh mereka. Kesadaran atas tubuh sebagai aset menuntun mereka untuk menentukan kuasa dan otoritas yang diarahkan pada pemerolehan yang bersifat materil, namun kemudian berdampak pada pergeseran struktur dominan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Roma Ulinnuha, S.S., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: perempuan penari Jathil; patriarki; tubuh; subjektivikasi
Subjects: Studi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 16 Oct 2021 12:49
Last Modified: 16 Oct 2021 12:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45528

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum