PENGALAMAN KEAGAMAAN SENIMAN MELALUI MURAL TMT YOGYAKARTA

Dwi Okti Sudarti, NIM: 18200010047 (2020) PENGALAMAN KEAGAMAAN SENIMAN MELALUI MURAL TMT YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGALAMAN KEAGAMAAN SENIMAN MELALUI MURAL TMT YOGYAKARTA) 18200010047_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENGALAMAN KEAGAMAAN SENIMAN MELALUI MURAL TMT YOGYAKARTA) 18200010047_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Tesis ini mengkaji tentang mural sebagai media dakwah yang menggambarkan pengalaman keagamaan seniman. Penelitian ini mengisi kekosongan studi terdahulu terkait kajian mural masih cenderung sebagai media yang mengangkat isu kritik politik pemerintah. Penelitian ini berkontribusi dalam studi mengenai mural sebagai media dakwah yang menggambarkan pengalaman keagamaan seniman diekspresikan melalui seni mural TMT Yogyakarta dengan memunculkan penampilan religius dan pesan kesalehan berupa Ojo Lali Ngaji. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana latar kemunculan ide empat mural Alex TMT Yogyakarta, dan bagaimana pengalaman keagamaan seniman melalui mural TMT Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan dalam penelitian ini yakni seniman Alex sebagai pembuat karya mural Ojo Lali Ngaji sebagai tema dasar dalam muralnya serta dokumentasi dan observasi terhadap karya mural Alex sebagai objek dalam penelitian ini. Dalam tesis ini terdapat empat karya mural TMT yang dijadikan sebagai objek penelitian yakni, “Ojo Lali Ngaji, Istiqomah, Bangun Salat Aja Susah Gimana Mau Bangun Negara Ojo Lali Ngaji, Ayo Sinau Supoyo Maju”. Teori yang dipakai dalam penelitian ini ialah teori pengalaman keagamaan dan teori identitas sosial. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa latar kemunculan ide empat mural TMT Yogyakarta memiliki latar ide kemunculan yang berbeda-beda pada setiap gambar muralnya. Letak perbedaan tersebut berada pada mural yang tidak monoton selalu menampilkan penampilan religius karakter bulat bersorban dan pesan kesalehan Ojo Lali Ngaji secara bersamaan. Walaupun tidak selalu menampilkan karakter bulat bersorban dan pesan kesalehan Ojo Lali Ngaji secara bersaman, maksud dari dakwah mural Alex tetap sama yaitu, menyampaikan pentingnya menuntut ilmu sesuai syari’at Allah sebagai bentuk dari pengalaman keagamaan seniman melalui mural. Pengalaman keagamaan seniman diekspresikan melalui tiga ungkapan yaitu pemikiran, perbuatan, dan persekutuan. Melalui tiga ungkapan keagamaan ini kemudian disampaikan dalam bentuk mural dengan penampilan religius karakter bulat bersorban dan pesan kesalehan Ojo Lali Ngaji. Pesan tersebut didapat melalui religious feeling seniman, kemudian melalui religious feeling membentuk religious effect dalam bentuk media dakwah yang menggambarkan pengalaman keagamaan seniman melalui mural TMT Yogyakarta. Kemudian sebagai seorang seniman Alex memiliki kekuasaan (power) terhadap karya seni muralnya. Maka dari itu Alex memanfaatkan karyanya sebagai media dakwah yang menggambarkan pengalaman keagamaannya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item