PRAKTIK POLIGAMI KELAS MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN MANISRENGGO DALAM PERSPEKTIF MAQASID SYARI‘AH

Chalwan Syafingi, S.HI., NIM.: 18203011020 (2021) PRAKTIK POLIGAMI KELAS MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN MANISRENGGO DALAM PERSPEKTIF MAQASID SYARI‘AH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRAKTIK POLIGAMI KELAS MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN MANISRENGGO DALAM PERSPEKTIF MAQĀṢID SYARI‘AH)
18203011020_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PRAKTIK POLIGAMI KELAS MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN MANISRENGGO DALAM PERSPEKTIF MAQĀṢID SYARI‘AH)
18203011020_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Perkawinan merupakan salah satu unsur penting dalam agama Islam. Bahkan, perkawinan dapat membawa kesempurnaan hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Perkawinan tidak hanya berkaitan dengan keimanan, namun juga mengandung hubungan antar individu yaitu antara pria dan wanita dengan tujuan mencapai keluarga yang tentram, penuh cinta dan kasih sayang. Tidak dapat dinafikan bahwa dalam kehidupan keluarga sering terdapat persoalan-persoalan yang berupa persoalan materi maupun psikologi. Salah satu bahasan yang sensitif dan eksis hingga saat ini adalah poligami. Kasus poligami terjadi di kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten yang sedikitnya terdapat enam keluarga poligami kelas menengah bawah. Enam keluarga tersebut dijadikan objek penelitian dalam tulisan ini dengan melihat praktik poligami yang mereka lakukan dilihat dari segi maṣlaḥah yang menjadi tujuan pensyariatan agama Islam. Penelitian ini mengkaji praktik poligami di kalangan menengah bawah di Manisrenggo. Kajian ini mencoba melihat aspek kemaslahatan praktik poligami yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan maṣlaḥah. Teori yang digunakan yaitu maqāṣid syari„ah yang mencakup al ḍarūriyyāt al khams atau al-kulliyyāt al-Khams dan mempunyai lima bahasan, yakni: a) ḥifẓ ad-dīn (penjagaan agama), b) ḥifẓ al-„aql (penjagaan akal), c) ḥifẓ an-nafs (penjagaan jiwa), d) ḥifẓ al-māl (penjagaan harta) rdan e) ḥifẓ an-nasb (penjagaan keturunan). Konsep maqāṣid tersebut kemudian digunakan untuk menganalisa praktik poligami pada enam keluarga sebagai objek penelitian. Data empiris dikumpulkan melalui wawancara dan kemdian dikaji melalui normat hukum Islam dalam persepktif kemaslahatan. Penelitian menunjukkan bahwa praktik poligami kelas menengah bawah tidak merujuk dengan ketat pada ketentuan dan tujuan pernikahan poligami. Praktik poligami dari enam pasangan menegaskan bahwa praktik poligami yang dilakukan tidak memberikan kemaslahatan dalam beberapa aspek, terutama pemeliharaan harta. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa suami selaku pemimpin dalam keluarga kurang dapat berlaku adil dan kurang menjamin ekonomi masing-masing anggota keluarga. Secara umum, praktik poligami yang dilakukan justru menimbulkan kemudharatan dimana anggota keluarga mengalami kekurangan ekonomi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Oman Fathurohman SW., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Maqāṣid Syari'ah, Keluarga, Poligami, Menengah Bawah
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan > Poligami
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ilmu Syari'ah (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 28 Oct 2021 11:30
Last Modified: 28 Oct 2021 11:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46032

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum