PERKAWINAN NABI MUHAMMAD SAW (STUDI TENTANG BENTUK DAN ALASAN KEKHUSUSAN ATURAN)

THOLHATUR CHOIR - NIM. 96352600, (2010) PERKAWINAN NABI MUHAMMAD SAW (STUDI TENTANG BENTUK DAN ALASAN KEKHUSUSAN ATURAN). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PERKAWINAN NABI MUHAMMAD SAW (STUDI TENTANG BENTUK DAN ALASAN KEKHUSUSAN ATURAN))
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (988kB) | Preview
[img] Text (PERKAWINAN NABI MUHAMMAD SAW (STUDI TENTANG BENTUK DAN ALASAN KEKHUSUSAN ATURAN))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (561kB)

Abstract

Di dalam kitab-kitab fiqh yang ditulis pada periode klasik dan pertengahan, kedudukan wanita pada umumnya diperlihatkan secara lebih rendah dari laki-laki. Hal ini disebabkan karena pemahaman para penulisnya mengenai ayat-ayat al-Qur'an tersebut tidak berani keluar dari pernyataan jelas (sarih) dari ayat-ayat al-Qur'an. Sebagian lainnya mungkin karena struktur masyarakat dimana para penulis fiqh itu hidup, memang sangat patrilinial sehingga tidak terbayang adanya masyarakat berstruktur bilateral atau bahkan matrelinial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif denga kajian pustaka, dan bersifat deskriptif analisis. Untuk menjawab pokok persoalan melandaskan pendekatannya pada metode postpositivistik dan teologis rasionalistik, dan terhadap persoalan yang belum jelas ditemukan jawabannya menggunakan pendekatan postpositivistik.Untuk menganalisnya secara abduksi hermenuetik yaitu menjelaskan data berdasarkan asumsi dan analogi penalaran serta hipotesa-hipotesa yang memiliki berbagai kemungkinan kebenaran. Yang disepakati para pakar tentang kekhususan Rasulullah saw. dalam bidang perkawinan hanyalah apa yang secara jelas dituturkan dalam al-Qur'an. Sedang kehususan-kehususan yang lain, didasrkan pada kenyataan yang dijalani Rasulullah saw., tentunya setelah dibandingkan dan ditemukan perbedaannya dengan praktek-praktek perkawinan yang dilakukan umatnya. Bahwa yang menjadi kekhususan Rasulullah dalam bidang perkawinan adalah kebolehan menikah tanpa wali, tidak ada keharusan memberi mahar, menikah lebih dari empat wanita dalam satu masa, tidak ada keharusan membagi giliran malam antara isteri-isteri dan mantan isteri tidak boleh dinikahi. Sementara sifat ismah Rasulullah saw., pendidikan hokum bagi masyarakat dan eliminasi konflik masyarakat kelas hanya dapat ditemukan lewat penelaahan terhadap esensi pemberlakuan setiap ketentuan hokum bagi umatnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Hamim Ilyas, M.Ag. 2. Drs. Susiknan Azhari, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: perkawinan Nabi Muhammad SAW., Hukum Islam, kekhususan aturan
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 30 Sep 2013 14:19
Last Modified: 12 Apr 2016 11:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4658

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum