STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN ASY-SYAUKANI DAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD DAN RUMUSAN METODIKNYA

ALI SODIKIN - NIM. 96362732, (2010) STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN ASY-SYAUKANI DAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD DAN RUMUSAN METODIKNYA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN ASY-SYAUKANI DAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD DAN RUMUSAN METODIKNYA/) BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (436kB) | Preview
	Text (STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN ASY-SYAUKANI DAN FAZLUR RAHMAN TENTANG IJTIHAD DAN RUMUSAN METODIKNYA/) BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (673kB)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox) lightbox.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview) preview.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium) medium.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small) small.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox) lightbox.jpg Restricted to Repository staff only Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview) preview.jpg Restricted to Repository staff only Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium) medium.jpg Restricted to Repository staff only Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small) small.jpg Restricted to Repository staff only Download (0B)

Abstract

Asy-Syaukani terlahir sebagai seorang yang dengan berani menepis isu tentang tertutupnya pintu ijtihad, beliau mengklaim hak ijtihad bagi dirinya dan bukan praktik taklid. Akibatnya as-Syaukani menolak setiap status khusus bagi para pendiri mazhab hukum, dalam hal ini ajarannya menggambarkan penolakan yang radikal terhadap warisan Islam klasik. Asy-Syaukani disebut Mujaddid (pembaharu) abad ke 12 (18 M) yang gerakannya diikuti oleh pembaharu-pembaharu lain dan dikenal dengan sebutan neo-ijtihad. Sementara menurut Fazlur Rahman konstruksi ulang terhadap metodologi pemikiran harus dilakukan yang kemudian disebut sebagai gerakan neo-modernisme. Dengan metodologi baru ini diharapkan akan mengikis praktek ijtihad yang membabi buta yang tengah menggejala di kalangan umat Islam saat ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dan bersifat deskriptif-analitis. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan filosofis, yang bertujuan menemukan makna terdalam pemikiran kedua tokoh yang menjadi objek kajian. Analisa data yang dipergunakan adalah analisis kualitatif dengan mempergunakan cara berpikir komparasi. Baik as-Syaukani maupun Fazlur rahman melihat bahwasanya kebutuhan atas ijtihad merupakan kebutuhan yang signifikan. Oleh sebab itu keduanya mencoba merumuskan metode ijtihad. Salah satu bentuk ijtihad hukum Islam yang benar menurut pembaharu adalah ijtihad yang mempunyai orientasi moderat yang menggabungkan kejelasan hukum Islam dengan tuntutan zaman modern. Fazlur Rahman dalam hal rumusan metodik ijtihadnya dapat dikatakan memenuhi syarat-syarat untuk ijtihad Islam Kontemporer. Dimana analisis factual dan kontekstual yang dilakukan Fazlur Rahman untuk menempatkan sebuah Hukum humanis yang akan mendorong dan membimbing secara umum dan bukan didikte secara literal dan factual oleh maksud wahyu.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item