FILSAFAT MANUSIA MENURUT IBNU KHALDUN

MUHAMMAD MASTURY, (2008) FILSAFAT MANUSIA MENURUT IBNU KHALDUN. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 31 Th. 1984/.

[img]
Preview
Text
02. MUHAMMAD MASTURY - FILSAFAT MANUSIA MENURUT IBNU KHALDUN.pdf - Accepted Version

Download (7MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

Pengertian filsafat secara elementer terambil dari bahasa Yunani, kata majemuk filo dan sofia atau dari kata philen dan sophia, Filo atau Philen artinya cinta, dalam pengertian yang luas yaitu berkemauan dan berkehendak untuk memperoleh apa yang dikehendaki. Sedangkan kata sofia adalah kebijaksanaan, yang juga mempunyai arti yang luas, yaitu mempunyai kemampuan memahami, mengerti dengan mendalam sehingga mampu menyentuh hakekatnya. Ada kaitan antara filsafat dan agama. Filsafat adalah suatu studi untuk mencari kebenaran, sedangkan agama mengajarkan tentang kebenaran. Kebenaran dalam filsafat adalah kebenaran yang berdasarkan akal pikiran, sedangkan kebenaran dalam agama (yang dimaksud di sini adalah revealed religion) adalah kebenaran yang berdasarkan wahyu. Antara keduanya dapat hidup berdampingan secara damai, tetapi kadang-kadang dapat terjadi perbedaan yang tajam. Hal ini dapat dimengerti karena ada berbagai macam agama, begitu juga ada berbagai macam aliran dalam filsafat, oleh karena itu tidak jarang sering terjadi kontradiksi. Dilihat dari segi tujuannya yakni untuk memperoleh kebenaran, maka antara agama dan filsafat ada persamaannya, dan dilihat dari caranya menyelidiki, di sini akan tampak adanya perbedaan. Prof. DR. H.M. Rosjidi menegaskan : biPerbedaan antara agama dan filsafat tidak terletak dalam bidangnya, akan tetapi dalam caranya kita menyelidiki bidang itu sendiri. Filsafat berarti memikir, sedangkan agama berarti mengabdikan diri. Orang yang belajar filsafat tidak saja mengetahui soal filsafat, akan tetapi lebih penting dari itu ia dapat berpikir. Begitu juga orang yang mempelajari agama tidak puas dengan pengetahuan agama, tetapi memerlukan kebiasaan dirinya dengan hidup secara agama./ibJadi ada kesamaan dalam objek materiil tetapi terdapat perbedaan dalam objek formalnya.b

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Filsafat, Manusia, Ibnu Khaldun
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Apr 2013 16:15
Last Modified: 10 Apr 2013 16:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/479

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum