TRANSGRESI EKSISTENSIAL HAYY BIN YAQDZON KARYA IBNU TUFAIL (Studi Psikoanalisis Jacques Lacan)

Iftitah, S.S., NIM.: 1620510063 (2019) TRANSGRESI EKSISTENSIAL HAYY BIN YAQDZON KARYA IBNU TUFAIL (Studi Psikoanalisis Jacques Lacan). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRANSGRESI EKSISTENSIAL HAYY BIN YAQDZON KARYA IBNU TUFAIL (STUDI PSIKOANALISIS JACQUES LACAN))
1620510063_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Mustari, NIM. 19300016107 (2021) NILAI-NILAI ADAT SIRIQ NA PESSE DAN NILAI-NILAI ISLAM)
1620510063_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Fokus penelitian ini adalah kisah Hayy bin Yaqdzon karya Ibnu Tufail yang memberi gambaran tentang perbedaan manusia dan hewan yang secara mendasar terletak pada kemampuan berpikir. Manusia tergolong makhluk yang sangat dinamis dalam merealisasikan hidupnya daripada hewan yang cenderung bersifat statis, sehingga manusia dianggap sebagai makhluk yang paling sempurna. Namun di balik kesempurnaan tersebut ternyata manusia mengalami gejolak dalam menghadapi hasratnya sendiri yang selalu mengalami perkembangan melampaui segala kebutuhannya. Oleh karena itu, manusia sebenarnya makhluk yang berada dalam kondisi lack dan selalu berusaha untuk memenuhinya meskipun tidak akan pernah tuntas, sehingga manusia menghadapi ketegangan antara identitas dirinya dengan identitas yang lain sebagai obyek yang dihasratinya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dengan pendekatan psikoanalisis yang dikemukakan oleh Jacques Lacan, yaitu diawali dengan mengklasifikasi pertumbuhan manusia pada fase pra-oedipal dan oedipal, kemudian dijabarkan secara rinci melalui konsep stadu de miroir yang meliputi fase the real, the imagenary, dan the symbolic, sebuah perkembangan manusia mulai sebelum mengenal bahasa, berada dalam dunia fantasi dan mulai mengenal bahasa tetapi belum tertata, hingga mengenal bahasa dan dapat mengungkapkannya dengan baik. Tetapi tahapan perkembangan tersebut berpijak pada kebutuhan yang mendorong adanya permintaan sehingga menimbulkan keinginan. Keinginan inilah yang mendasari manusia mengalami perkembangan dalam mengekspresikan kehidupannya. Hasil penelitian ini bahwa kisah Hayy bin Yaqdzon merupakan manifestasi dari pemikiran filsafat Ibnu Tufail yang dinarasikan dalam bentuk sastra dengan menyajikan perjalanan manusia mulai dari masa awal kelahirannya hingga menemukan identitas diri yang sebenarnya. Filsafat eksistensialisme-sufistik menjadi dasar pemikiran pengarang dalam membangun prinsip bagi tokoh dalam kisahnya atas pencarian jati diri sebagai manusia autentik, yakni pemahaman yang mendalam mengenai telos sekaligus menjiwainya. Upaya pencapaian pada telos sebagai derajat tertinggi, tokoh dalam kisah ini mengalami transgresi eksistensial antara keberadaan diri yang materi dan imateri, karena telos, sebagai puncak finalitas kehidupan, melampaui keduanya. Di satu sisi telos dapat dijangkau secara imateri, namun pada sisi lain manusia tidak dapat melepaskan diri dari bentuknya yang materi, sehingga usaha pencapaian manusia menjadi diri yang autentik di sini terus berjalan sepanjang hidupnya yang bersandarkan pada akal aktif. Kata kunci: Hayy bin Yaqdzon, psikoanalisis, hasrat, eksistensialisme, transgresi, manusia autentik.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Mutiullah, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: kebebasan manusia; sufistik; sastra; dialetika imanensi
Subjects: Filsafat Islam
Psikologi > Psikologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 13 Jan 2022 14:26
Last Modified: 13 Jan 2022 14:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48021

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum