HUKUM TASMIYAH DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AL-SYAFI'I

APRIYANTO - NIM. 96362494, (2010) HUKUM TASMIYAH DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AL-SYAFI'I. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (HUKUM TASMIYAH DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AL-SYAFI'I )
BAB I,VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (450kB) | Preview
[img] Text (HUKUM TASMIYAH DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AL-SYAFI'I )
BAB II,III,IV,V.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (655kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Menurut pendapat para ulama kontemporer basmalah (tasmiyah) merupakan suatu syarat bagi sahnya suatu sembelihan, walau dalam pandangan ulama yang lain tasmiyah hanyalah sunnah muakkadah saja. Menurut pendapat Imam Syafi'i bahwa penyebutan tasmiyah dalam menyembelih tidak menjadi syarat. Sementara jika dilihat tentang bagaiman pengamalan masyarakat Indonesia dalam penyembelihan, maka akan terlihat bahwa pada umumnya merasa menganggap basmalah sebagai syarat bagi sahnya sembelihan. Padahal masyarakat Indonesia pada umumnya menganut mazhab Syafi'i dalam pengamalan keagamaannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian literatur (library research), dengan pendekatan yang digunakan adalah normative. Untuk memperoleh kesimpulan yang valid, analisa data dalam penelitian ini menggunakan cara berfikir deduksi, induksi, dan komparasi. Imam Abu Hanifah mengamalkan amp;#8216;amm dari nas al-Qur'an ayat 121 al-An'am, tanpa terlebih dahulu mentakhsisnya, sehingga segala sembelihan yang tidak dibaca tasmiyah menjadi haram untuk dimakan. Tetapi mengecualikan sembelihan orang yang lupa karena lupa merupakan uzur syar'i. Sementara Imam as-Syafi'i mentakhsis ayat tersebut dengan ayat 145 al-An'am yang menurutnya ayat tersebut khusus pada laranganmemakan sembelihan yang dalam penyembelihannya terkandung unsur pendurhakaan kepada Allah. Imam Syafi'i tidak membedakan antara sembelihan orang yang lupa dan yang ingat, karena sembelihan keduanya sama-sama boleh dimakan. Dalam kasus tasmiyah ini, perbedaan yang terjadi antara al-Syafi'i dan abu Hanifah dapat dikompromikan bahwa haramnya memakan sembelihan tersebut jika dalam proses penyembelihannya ada unsure meremehkan dalam meninggalkan menyebut tasmiyah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Parto Djumeno 2. Drs. Syafaul Mudawam, MA., MM.
Uncontrolled Keywords: hukum tasmiyah, penyembelihan hewan, Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi'i
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Feb 2013 18:51
Last Modified: 11 Feb 2013 18:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4827

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum