PRAKTIK MENGHAFAL AL-QUR‟AN DENGAN MENGGUNAKAN ISYARAT HURUF HIJAIYAH (Studi Living Hadis Di Pondok Pesantren Tunarungu Daarul A‟shom, Kab Sleman, Yogyakarta)

Muhammad Muwafiquddin, NIM. 18105050050 (2021) PRAKTIK MENGHAFAL AL-QUR‟AN DENGAN MENGGUNAKAN ISYARAT HURUF HIJAIYAH (Studi Living Hadis Di Pondok Pesantren Tunarungu Daarul A‟shom, Kab Sleman, Yogyakarta). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRAKTIK MENGHAFAL AL-QUR‟AN DENGAN MENGGUNAKAN ISYARAT HURUF HIJAIYAH (Studi Living Hadis Di Pondok Pesantren Tunarungu Daarul A‟shom, Kab Sleman, Yogyakarta))
18105050050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PRAKTIK MENGHAFAL AL-QUR‟AN DENGAN MENGGUNAKAN ISYARAT HURUF HIJAIYAH (Studi Living Hadis Di Pondok Pesantren Tunarungu Daarul A‟shom, Kab Sleman, Yogyakarta))
18105050050_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Menghafal Al-Qur‟an menjadi sebuah kelaziman di masyarakat muslim, terkhusus di Indonesia. Berbagai pondok pesantren berdiri untuk menjembatani keinginan pemeluk agama islam untuk dapat menghafal Al-Qur‟an. Seluruh kalangan masyarakat muslim berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam akses untuk menghafal Al-Qur‟an. Kelompok difabel rungu yang akrab dikenal dengan sebutan Tuli/Tunarungu pun tak lepas dari akses untuk menghafal Al-Qur‟an. Isyarat huruf hijaiyah sebagai salah satu akses bagi kelompok difabel rungu untuk dapat menghafal Al-Qur‟an. Metode penelitian ini menggunakan teori living hadis dan sosiologi pengetahuan Peter L. Berger yang kemudian dijabarkan ke dalam teori konstruksi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana proses institusionalisasi penggunaan isyarat huruf hijaiyah di pondok pesantren tunarungu Daarul A‟shom. Selain melihat proses institusionalisasi isyarat huruf hijaiyah, penelitian ini juga berfokus untuk melihat hadis yang yang dimaknai oleh pendiri pondok pesantren sebagai penguat dalam praktik menghafal Al-Qur‟an dengan isyarat huruf hijaiyah. Terakhir untuk melihat pemaknaan santri dan asatidz terhadap hadis mempelajari dan menghafal Al-Qur‟an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isyarat huruf hijaiyah yang terdapat di Thaif yang kemudian digunakan di pondok pesantren Daarul A‟shom di internalisasikan menjadi sebuah proses untuk memperlihatkan hafalan. Momen lain, eksternalisasinya dicurahkan dengan adanya perbedaan pengejaan huruf “alif lam” dan “lam alif”. Terkait landasan hadis yang dimaknai oleh pendiri pondok Daarul A‟shom adalah hadis yang menyebutkan ganjaran orang yang membaca Al-Qur‟an dengan hitungan per huruf yang dibacakannya. Sedangkan hasil wawancara dengan santri terhadap hadis mempelajari dan menghafal Al-Qur‟an yang terdapat dalam riwayat Sunan Abu Daud nomor 1241 tentang disediakannya mahkota kepada kedua orangtua dari anak yang menghafal Al-Qur‟an di akhirat kelak. Hadis lain terdapat di Shahih Bukhori nomor 4639 tentang kriteria manusia terbaik menurut Rasulullah, yaitu orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur‟an. Terkait pemaknaan asatidz terhadap hadis mempelajari dan menghafal Al-Qur‟an terdapat di Shahih Muslim nomor 3084 tentang tiga amalan yang tidak akan terputus setelah kematian, yang salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Agung Danarta, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Menghafal Al-Qur‟an, Isyarat Huruf Hijaiyah, Bahasa Isyarat
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 19 Jan 2022 12:54
Last Modified: 19 Jan 2022 12:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48682

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum