KONSEP ISLAM INKLUSIF DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (PENAFSIRAN Q.S. ALI IMRAN: 19 DENGAN PENDEKATAN MA'NA-CUM-MAGHZA)

Fiki Muzakiyah, NIM.: 14530030 (2019) KONSEP ISLAM INKLUSIF DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (PENAFSIRAN Q.S. ALI IMRAN: 19 DENGAN PENDEKATAN MA'NA-CUM-MAGHZA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img] Text (KONSEP ISLAM INKLUSIF DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (PENAFSIRAN Q.S. ALI IMRAN: 19 DENGAN PENDEKATAN MA'NA-CUM-MAGHZA))
14530030_BAB-II_sampai_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (KONSEP ISLAM INKLUSIF DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (PENAFSIRAN Q.S. ALI IMRAN: 19 DENGAN PENDEKATAN MA'NA-CUM-MAGHZA))
14530030_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

Perbedaan dalam memahamai teks-teks suci (al-Qur’an dan hadis) telah melahirkan keragaman ekspresi keagamaan di Indonesia. Konsekuensi daripada hal tersebut adalah lahirnya dua kelompok yaitu Islam inklusif dan Islam eksklusif. Islam inklusif memiliki corak yang paradigmatik-kontekstual dan narasi yang dikonstruk lebih terbuka, sedangkan Islam eksklusif memiliki corak yang teologis-metafisik dan cenderung kontra-produktif dan intoleran. Dewasa ini potensi munculnya konflik agama di Indonesia semakin banyak, seperti dalam laporan tahunan Wahid Foundation mengenai naiknya pelanggaran KBB (Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan) di setiap tahunnya di tengah gerakan inklusif, moderat dan pluralisme di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsep Islam inklusif dalam perspektif Q.S Āli Imrān ayat 19. Penelitian ini menggunakan pendekatan Ma’na Cum Maghza yang difokuskan kepada pengaplikasiannya di Q.S. Āli Imrān: 19. Ayat ini seringkali menjadi landasan kelompok Islam eksklusif mengenai superioritas Islam atas agama lain. Dengan menggunakan pendekatan ini, penulis melihat sudut pandang lain yakni inklusivitas suatu makna. Pendekatan ini terbagi menjadi tiga alur analisis yaitu analisa linguistik (dipertajam dengan intratekstualitas dan intertekstualitas), analisa historis (asbabun nuzul mikro dan makro) dan maghza (pesan utama). Dari ketiga analisis ini akan ditemukan berbagai makna inti dari ayat di atas. Terakhir, disajikan pula bagaimana relevansi analisis ayat ini dalam konteks ke-Indonesia-an. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menjadi konsep Islam yang inklusif menjadi sangat mungkin dalam kondisi masyarakat yang beraneka ragam. Realitasnya Islam ekslusif lebih mayoritas bersuara dibanding Islam inklusif. Dengan menciptakan perdamaian, menjaga perdamaian, pengelolaan konflik dan pembangunan perdamaian menjadikan sikap siaga untuk menangani pergesekan pemahaman yang ada. Maghza/signifikansi makna dari ayat diatas ialah 1) adanya konsekuensi ber-islam yakni adanya penyerahan total dan ikhlas atas apa yang diperintahkan Tuhan dan tidak dibenarkan untuk mengklaim dirinya yang paling benar karena hal tersebut dalam menjurus kepada kesyirikan, t aghut atau tirani. 2) konflik agama yang muncul di permukaan tidak memcerminkan ajaran sebuah agama, sehingga sikap inklusif merupakan salah satu cara untuk menghambat eksklusivisme.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A.
Uncontrolled Keywords: inklusi; Islam inklusif; Ma'na Cum Maghza; Q.S. Ali Imran ayat 19
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 16 Feb 2022 15:03
Last Modified: 16 Feb 2022 15:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49030

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum