TEORI EVOLUSI PERSPEKTF TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENAFSIRAN Q.S. AL-BAQARAH: 30-37 DAN Q.S. AL-NISA': 1)

Imam Nurzahidin, NIM.: 14531009 (2019) TEORI EVOLUSI PERSPEKTF TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENAFSIRAN Q.S. AL-BAQARAH: 30-37 DAN Q.S. AL-NISA': 1). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img] Text (TEORI EVOLUSI PERSPEKTF TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENAFSIRAN Q.S. AL-BAQARAH: 30-37 DAN Q.S. AL-NISA': 1))
14531009_BAB-II_IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (TEORI EVOLUSI PERSPEKTF TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENAFSIRAN Q.S. AL-BAQARAH: 30-37 DAN Q.S. AL-NISA': 1))
14531009_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf

Download (21MB) | Preview

Abstract

Muḥammad ‘Abduh merupakan salah satu tokoh reformis muslim yang membawa misi islaḥ pada masyarakat muslim. Ide-ide reformasinya banyak tertuang dalam ceramah-ceramahnya yang kemudian dibukukan dalam Tafsir al-Manar. Salah satu issue yang dibawa oleh ‘Abduh adalah ketertinggalan peradaban Islam dari segi ilmu pengetahuan, apalagi jika dibandingkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan di Eropa. Maka, banyak ditemukan teori-teori ilmiah maupun teori sosial dalam penafsirannya baik secara eksplisit maupun implisit. khususnya teori evolusi Darwin, yang pada waktu itu sangat populer. Uniknya, pemikiran evolusi ternyata sudah dikenal di kalangan ilmuwan muslim sebelum Darwin. Pemikiran evolusi kemudian mendapat respon tidak baik dari kalangan agamawan setelah Darwin mencetuskan teorinya. Teori Darwin dianggap bertentangan dengan agama dan menafikan eksistensi tuhan. Kemudian para ilmuwan muslim moderat mencari relasi Islam dengan teori evolusi. Ian G. Barbour membagi pendekatan agamawan yang merelasikan agama dan sains kepada empat tipologi, yaitu konflik, independensi, dialog, dan integrasi. ‘Abduh sendiri masuk pada tipologi yang keempat, yaitu integrasi. Sebab, dalam beberapa penafsirannya ‘Abduh banyak melakukan reformulasi tehadap ajaran agama agar dapat sejalan dengan ilmu pengetahuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa prinsip dalam teori evolusi bias sejalan dengan ajaran agama. Misalnya, ia mengartikan malaikat dan iblis tidak sebagai person, tetapi sebagai hukum alam. ‘Abduh juga mengartikan Adam bukan sebagai person, melainkan sebagai ras manusia pada umumnya. Akibatnya, ‘Abduh tidak mengakui adam sebagai manusia pertama. Argumennya tersebut dikuatkan dengan penafsirannya tentang nafs waḥidah dengan konsep “insaniyyah”, artinya manusia bisa berasal dari Adam, manusia purba, ataupun kera sekalipun.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Afdawaiza, S.Ag M.Ag
Uncontrolled Keywords: Muḥammad ‘Abduh;Teori Darwin; independensi; khalifah
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 17 Feb 2022 09:31
Last Modified: 17 Feb 2022 09:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49036

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum