KHALIFAH UMAR (634-644)

UMAR ASASUDDIN SOKAH, (2008) KHALIFAH UMAR (634-644). /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 32 Th. 1984/.

[img]
Preview
Text
05. UMAR ASASUDDIN SOKAH - KHALIFAH UMAR (634-644).pdf - Accepted Version

Download (4MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

Sewaktu peperangan riddah dapat dipadamkan oleh Khalid pada pertempuran Aqraba 633, maka seluruh suku Arab dapat dipersatukan kembali. Pada saat itu situasi di Iraq, daerah kerajaan Sasan, sangat menguntungkan untuk diserang. Karena itu al-Muthanna, kepala suku Syaiban, menyerbu Iraq. Dia dibantu oleh Khalid b. Walid atas persetujuan khalifah Abu Bakar. Sebelumnya Abu Bakar telah mengirim ekspedisi ke front Suriah. Karena peperangan di Suriah ini hampir mengalami kekalahan, maka kahlifah menyuruh Khalid yang sedang berperang di Irak untuk menggabungkan diri dengan kawan-kawan di Suriah guna menghadapi tentara Bizantium yang tangguh itu. Tak lama kemudian Abu Bakar meninggal dunia (634),yaitu setelah memimpin negara selama lebih kurang dua tahun. Dalam keadaan yang seperti itulah Umar memangku jabatan khalifah, menggantikan Abu Bakar. Umar, berlainan dengan Abu Bakar, menjadi khalifah atas penunjukkan dari Abu Bakar. Hal itu dilakukannya setelah bermusyawarah dengan para sahabat terkemuka. Setelah itu baru dilakukan pembaiatan oleh masyarakat di hadapan Mesjid Nabi. Piagam penunjukkan itu ditulisnya sebelum beliau wafat. Hal ini dilakukannya agar jangan terjadi perpecahan di kalangan kaum muslimin di front Suriah dan Iraq melawan dua kerajaan besar waktu itu - Bizantium dan Sasan. Pilihan Abu Bakar ini tepat sekali, sebab setelah Umar menjabat kedudukan khalifah, dia mengadakan reorganisasi dalam soal kemiliteran. Dia harus mengadakan mobilisasi umum untuk menghadapi kedua front itu. Pengalamannya sebelum Islam di Arabia sebagai pedagang cukup luas. Dia mengerti keadaan suku-suku itu. Hal ini mempermudah reorganisasi dan mobilisasi yang diadakannya dan merupakan sumbangannya yang terbesar dalam memenangkan kedua front itu. Untuk mencapai mobilisasi itu dia mengikut sertakan bekas-bekas pemberontak perang riddah. Sedangkan Abu Bakar, pedahulunya tak mau mengikutsertakan bekas-bekas pemberontak tersebut. Itulah sebabnya Abu Bakar memanggil Khalid dari front Iraq ke Suriah. Umar berbeda siasatnya, Dia justru memberhentikan Khalid sebagai panglima perang dan digantikan oleh Abu Ubaidah binJarrah sebagai komando tertinggi di front Suriah. b

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Khalifah Umar
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Apr 2013 16:25
Last Modified: 10 Apr 2013 16:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/492

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum