ANALISIS METODE ISTINBAT HUKUM TENTANG KURBAN DAN SEDEKAH DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KOMPARATIF FATWA MUI DAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH)

Faisol Muzakky, NIM.: 16360019 (2022) ANALISIS METODE ISTINBAT HUKUM TENTANG KURBAN DAN SEDEKAH DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KOMPARATIF FATWA MUI DAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (ANALISIS METODE ISTINBAT HUKUM TENTANG KURBAN DAN SEDEKAH DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KOMPARATIF FATWA MUI DAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH)) 16360019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (ANALISIS METODE ISTINBAT HUKUM TENTANG KURBAN DAN SEDEKAH DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KOMPARATIF FATWA MUI DAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH)) 16360019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat muslim di bulan Zulhijah. Pelaksanaan ibadah ini dilakukan dengan memotong hewan ternak yang telah ditentukan, seperti sapi, kerbau, kambing, unta dan domba. Prosesi pemotongan hewan kurban bisa dilakukan secara mandiri atau tauki>l dengan mewakilkan pada Rumah Pemotongan Hewan atau kiai kampung setempat. Namun, dimasa pandemi Covid-19 di tahun 2020 menyebabkan krisis dan kehawatiran dimana-mana. Ibadah kurban pada masa pandemi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan fatwa Nomor 36 Tahun 2020 tentang Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban saat Wabah Covid-19, merekomendasikan apabila seseorang mampu untuk melakukan kurban, maka dianjurkan untuk berkurban. Dalil-dalil lain dari Al-Qur‟an dan Hadis, serta pendapatpendapat ulama, menunjukkan anjuran melakukan kurban, dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan. Sementara itu, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah mengeluarkan fatwa yang terlampir pada Surat Edaran Nomor 06/EDR/I.0/E/2020 tentang Tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Idul Adha, Kurban, dan Protokol Ibadah Kurban Pada Masa Pandemi Covid-19. Dalam fatwa tersebut tertulis bahwa sangat dianjurkan bagi para warga muslim yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan kurban agar mengalihkan dana tersebut sebagai dana sedekah bagi yang membutuhkan atas dasar solidaritas sosial dan asas kemanfaatan. Berdasarkan dari kedua fatwa tersebut, maka penelitian ini akan membahas tentang bagaimana metode ijtihad yang diterapkan keduanya dalam fatwa pelaksanaan kurban dan sedekah di masa pandemi menggunakan kaidah al-Ikhtilaf Fi fahmi al-Nas wa Tafsirihi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan fikih dan usul fikih serta qawa‟id al-fiqhiyah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, dengan data primer diperoleh dari Al-Qur‟an, Hadis serta literatur seputar MUI dan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah dan data sekunder dari karya-karya yang terkait dengan tema penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskreptif-analitik-komparatif, dengan memaparkan kemudian menganalisa secara terperinci semua data dan membandingkannya untuk kemudian dicari persamaan dan perbedaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melakukan sedekah lebih dianggap sesuai dan efektif daripada melaksanakan penyembelihan kurban. Berdasarkan teori al-Ikhtilaf Fi fahmi al-Nas wa Tafsirihi, dikarenakan kebutuhan masyarakat yang mengalami penurunan kualitas ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19 lebih membutuhkan bahan-bahan pokok seperti makanan dan uang daripada daging kurban.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item