KONTEKSTUALISASI QS AL-MA’IDAH AYAT 38 DAN KAITANNYA DENGAN HUKUM MENCURI PADA MASA DARURAT DI INDONESIA (Aplikasi Pendekatan Kontekstual Abdullah Saeed)

Berlian Puji Pangastuti, NIM.: 18105030022 (2022) KONTEKSTUALISASI QS AL-MA’IDAH AYAT 38 DAN KAITANNYA DENGAN HUKUM MENCURI PADA MASA DARURAT DI INDONESIA (Aplikasi Pendekatan Kontekstual Abdullah Saeed). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONTEKSTUALISASI QS AL-MĀ’IDAH AYAT 38 DAN KAITANNYA DENGAN HUKUM MENCURI PADA MASA DARURAT DI INDONESIA (Aplikasi Pendekatan Kontekstual Abdullah Saeed) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalija)
18105030022_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONTEKSTUALISASI QS AL-MĀ’IDAH AYAT 38 DAN KAITANNYA DENGAN HUKUM MENCURI PADA MASA DARURAT DI INDONESIA (Aplikasi Pendekatan Kontekstual Abdullah Saeed) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalija)
18105030022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an sebagai petunjuk umat manusia memiliki nilai yang terbuka bagi tuntutan perubahan dan problematika zaman. Tulisan ini berangkat dari problematika berupa masa darurat yang mengakibatkan kondisi menjadi tidak normal sehingga menuntut manusia untuk bertahan hidup. Realitas sosial yang sangat tidak stabil membuat beberapa manusia melakukan pencurian guna menyambung hidupnya. Sedangkan menurut bunyi teks QS al-Mā’idah ayat 38, laki-laki dan perempuan yang mencuri maka dihukum potong tangan. Oleh sebab itu penelitian ini akan berusaha mengungkap bagaimana Al-Qur’an menjawab tantangan zaman berkaitan dengan pencurian di masa darurat. Penelitian ini menggunakan metode penafsiran kontekstual Abdullah Saeed. Pemilihan metode tersebut dianggap sesuai oleh peneliti karena perlunya gagasan kontekstual terhadap ayat Al-Qur’an dalam menyikapi realitas yang dinamis. Selain itu, Abdullah Saeed memberikan perhatian lebih kepada ayat-ayat hukum (Ethico-Legal), dalam hal ini QS al-Mā’idah ayat 38 termasuk ayat ethico-legal. Berdasarkan metode Saeed maka diketahui adanya tiga proses besar dalam upaya kontekstualisasi ayat al-Qur’an. Pertama, mengidentifikasi makna historis ayat melalui identifikasi konteks sosio-historis ayat, analisis linguistik ayat, teks-teks parallel, hingga menemukan hierarki nilai ayat tersebut. Kedua, mengidentifikasi konteks penghubung ayat melalui penelusuran diberbagai literatur kitab tafsir. Ketiga, mengkontekstualisasikan ayat dengan problematika kontemporer. Berdasarkan metode Saeed, hasil penelitian menunjukkan: 1) Ayat tersebut memperlihatkan sifat universal dan temporal. Penelusuran melalui konteks sosio-historis menunjukkan bahwa sifat universal teks ialah keadilan. Islam hadir dengan membawa seperangkat unsur pencurian yang mengakibatkan pelaksanaan hukum potong tangan menjadi tidak semena-mena sebagaimana pelaksanaan sebelumnya pada masa jāhiliyyah. Sedangkan sifat temporal teks ialah hukum potong tangan. Al-Qur’an memperkenalkan hukuman potong tangan karena mempertimbangkan konteks budaya saat itu di mana hukuman fisik diterima sebagai bentuk hukuman sejak masa jāhiliyyah. 2) Melaui penelusuran konteks penghubung diberbagai literatur kitab tafsir menunjukkan bahwa sifat universal teks senantiasa terjaga pada konteks yang berbeda-beda. Lalu sifat temporal teks membuktikan bahwa dengan adanya konteks yang berbeda akan melahirkan implikasi hukuman pencurian yang berbeda-beda. 3) Upaya kontekstualisasi ayat pada masa darurat di Indonesia menghasilkan sisi keadilan. Al-Qur’an melakukan upaya pencegahan agar seseorang tidak mencuri, yaitu dengan pemenuhan hak-hak pokok. Kemudian apabila masa darurat lalu seseorang mencuri karena terpaksa sedang hak-hak pokok nya tidak terpenuhi maka ia diperbolehkan dalam rangka mempertahankan hidupnya dan tidak melampaui batas. Pada konteks Islam apabila tidak dikenai hukuman hadd maka alternatifnya ialah hukuman ta’zir. Lalu pada konteks Indonesia jika tidak dikenai pasal pencurian KUHP maka melalui proses keadilan restoratif (Restorative Justice).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Mohamad Yusup, M. Si.
Uncontrolled Keywords: Keadilan, Hukum Mencuri, QS al-Ma’idah ayat 38
Subjects: Hadis > Hadis Hukum
Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 23 May 2022 14:09
Last Modified: 02 Jun 2022 15:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51115

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum