REPRESENTASI BULLYING DALAM FILM SERIES “7 HARI SEBELUM 17 TAHUN” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DI INDONESIA

Siti Sarah Julaeha, NIM.: 18107030017 (2022) REPRESENTASI BULLYING DALAM FILM SERIES “7 HARI SEBELUM 17 TAHUN” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DI INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (REPRESENTASI BULLYING DALAM FILM SERIES “7 HARI SEBELUM 17 TAHUN” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DI INDONESIA) 18107030017_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (REPRESENTASI BULLYING DALAM FILM SERIES “7 HARI SEBELUM 17 TAHUN” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DI INDONESIA) 18107030017_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami representasi bullying dalam film “7 hari sebelum 17 tahun”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis teks media yaitu, analisis semiotik model Charles Sanders Perice. Hasil penelitian representasi bullying dalam film series “7 hari sebelum 17 tahun” sebagai media edukasi di Indonesia, Berdasarkan penyajian data dan analisis data dalam penelitian ini. Peneliti menyimpulkan bahwa representasi bullying dalam film series “7 Hari Sebelum 17 Tahun” yang didapatkan dari 5 episode yang disampaikan oleh peneliti representasi bullying ditunjukan dengan bullying fisik, verbal, elektronik, dan psikologis. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat bentuk-bentuk tanda, objek, dan interpretan dari model Charles Sanders Peirce. Tanda yang terkandung di dalamnya ditunjukan dengan tindakan bullying yang dilakukan oleh geng Gina, dan juga geng Robby terhadap Zia dan Pandu. Sehingga muncul interpretasi bahwa dalam film tersebut terdapat unsur bullying yang dilakukan oleh geng Gina, dan geng Robby. Makna dari film series 7 hari sebelum 17 tahun” Gina dan Robby melakukan bullying karena bahwa mereka mengalami broke home, latar belakang keluarga yang tidak harmonis, kekurangan kasih sayang, sehingga melampiaskan kekecewaan tersebut pada tindakan bullying kepada orang yang dianggap lebih lemah sehingga mendapat kebahagiaan atau rasa senang karena dianggap jagoan oleh teman-temannya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item