PERCERAIAN AKIBAT PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH NTB TAHUN 2006-2008)

SAIPUL ARIP WATONI - NIM. 06350015, (2011) PERCERAIAN AKIBAT PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH NTB TAHUN 2006-2008). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PERCERAIAN AKIBAT PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH NTB TAHUN 2006-2008))
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERCERAIAN AKIBAT PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH NTB TAHUN 2006-2008))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (907kB)

Abstract

Maraknya kasus perceraian di Kecamatan Kopang Lombok Tengah yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun tidak sebagian besar sebagai akibat dari pernikahan dini yang kerapkali dilakukan masyarakat setempat. Ada dua faktor utama sebagai pemicu langsung banyaknya kasus perceraian selain pernikahan diusia muda, yaitu faktor ekonomi dan faktor sosial budaya atau tradisi yang hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat Kopang. Disamping itu pula karena masyarakat Kecamatan Kopang masih tergolong masyarakat bercorak tradisionalistik dan paternalistik. Dua faktor ini sangat kental mempengaruhi masyarakat bahkan bersenyawa dengan kehidupan masyarakat setempat. Dengan latar belakang budaya dari perpaduan antara Etnis Sasak dan Agama Islam yang menyatu padu, tidak dapat disangkal menimbulkan tradisi kawin-cerai. Faktor budaya tersebut dibangun atas beberapa komponen di bawahnya, yang pada intinya bermuara pada budaya atau tradisi yang ada. Begitupun dengan faktor ekonomi juga tak ayal berakhir pada perceraian. Di samping itu, faktor pendidikan dan rendahnya pemahaman agama juga menjadi penyebab lain dari eforia perceraian di Kecamaan Kopang. Pada umumnya, bahwa dinamisasi perlikuan sosial memandang tradisi berkaitan erat dengan bentuk sistem interaksi sosial yang berpengaruh signifikan terhadap kegiatan manusia. Dampak nyata perkawinan dini seringkali menimbulkan kegoncangan dalam kehidupan rumah tangga yang berakhir dengan perceraian. Kurangnya kesiapan mental dan belum matangnya jiwa raga pasangan mempelai untuk membina rumah tangga yang rukun, damai dan harmonis menjadi anasir utama putusnya tali perkawinan. Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan secara serius oleh seluruh stakeholders Kecamatan Kopang adalah bagaimana mengatasi fenomena pernikahan dini tersebut dengan upaya memberikan pemahaman pada masyarakat tentang meningkatnya eforia perceraian akibat pernikahan yang dilangsungkan pada usia tersebut. Dari latar belakang tersebut, penelitian ini ingin menelusuri dan menemukan secara langsung mengapa kasus perceraian akibat pernikahan dini selalu meningkat di Kecamatan Kopang, dan faktor-faktor apa yang menyebabkan maraknya kasus perceraian di Kecamatan Kopang. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan jenis kualitatif, yakni suatu penelitian dimana data primernya dikumpulkan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara dengan berbagai pihak yang berkompeten serta melalui dokumentasi data yang terdapat di Kantor KUA dan Kantor Kecamatan Kopang. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, yaitu berdasarkan teks-teks Al-Qur'an, Al-Hadis dan Qawa amp;#8216;idul Usuliyah, dan pendekatan yuridis, yaitu berdasarkan hukum Islam dan UU Perkawinan Tahun 1974. Metode analisis data riset ini menggunakan pola induktif, yakni analisis yang berangkat dari fakta atau peristiwa kongkrit di lapangan kemudian ditarik kesimpulan yang sifatnya umum. Dan, penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, yakni riset yang berusaha menggambarkan perceraian akibat pernikahan dini di Kecamatan Kopang, kemudian di analisis sampai menemukan intisari permasalahan penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa banyaknya kasus perceraian di Kecamatan Kopang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini terutama diakibatkan oleh maraknya pernikahan dini yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Adapun faktor-faktor penyebab langsung terjadinya perceraian adalah faktor ekonomi, tradisi atau kebiasaan yang hidup dan berkembang di wilayah setempat, pendidikan, dan faktor rendahnya pemahaman terhadap ajaran agama yang dianut. ini dikarnakan masyarakat kurang memahami aturan yang dibuat pemerintah namun masyarakat disini lebih memahami aturan yang berlaku dalam masyarakat setempat, yang bagi masyarakat, itu tidak begitu mengikat dan tidak banyak menghabiskan dana dalam pelaksanaannya, dan masyarakat lebih takut akan aturan dalam masyarakat itu sendiri daripada aturan yang dibuat oleh pemerintah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Khalid Zulfa, M.Si. 2. Udiyo Basuki, SH., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: pernikahan dini, perceraian, kawin-cerai
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 30 Sep 2013 10:00
Last Modified: 13 Apr 2016 08:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5265

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum