Amalan Doa untuk Lancar Jodoh (Kajian Living Qur’an QS. Al-Anbiya’ [21]: 89)

Atiya Mumtaza, NIM.: 18105030090 (2022) Amalan Doa untuk Lancar Jodoh (Kajian Living Qur’an QS. Al-Anbiya’ [21]: 89). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Amalan Doa untuk Lancar Jodoh (Kajian Living Qur’an QS. Al-Anbiya’ [21]: 89))
18105030090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Amalan Doa untuk Lancar Jodoh (Kajian Living Qur’an QS. Al-Anbiya’ [21]: 89))
18105030090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Manusia sebagai makhluk berkebudayaan menjadi pelaku kebudayaan dalam berbagai ruang. Budaya sendiri sebagai suatu keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia belajar menjadi satu cakupan yang sangat luas. Manusia pada akhirnya menjalani kehidupan berbudaya setiap harinya. Termasuk yang menjadi kebudayaan adalah bagaimana manusia memiliki keyakinan tentang agama yang kemudian melahirkan suatu gagasan dan tindakan. Kedua hal tersebut yakni agama dan kebudayaan memang memiliki hubungan yang kompleks. Begitupula agama dengan manusia beragama yang saling berinteraksi. Salah satu bentuk kebudayaan yang berkaitan dengan agama yang ada dalam masyarakat adalah budaya pembacaan QS. Al-Anbiya’: 89 yang dibaca sebagai doa lancar jodoh. Amalan ini menjadi suatu kebudayaan karena memuat suatu sistem gagasan yang menghasilkan suatu tindakan sebagaimana definisi budaya itu sendiri. Peristiwa pembacaan QS. Al-Anbiyā’: 89 sebagai doa lancar jodoh menjadi suatu kajian yang menarik dalam ranah kajian Living Qur’an sebagai suatu kebudayaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kebudayaan dan perspektif Living Qur’an. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yakni hasil observasi dan wawancara, serta data sekunder dari data kepustakaan sebagai pijakan. Pendekatan kebudayaan digunakan menyesuaikan dengan objek formal yang akan dilihat dari sisi budaya. Sementara perspektif Living Qur’an dipakai sebagai satu pandangan bahwa peristiwa ini merupakan salah satu praktik Living Qur’an yang ada di masyarakat. Data yang ada kemudian diolah dan dianalisis menggunakan pendekatan dan perspektif yang telah ditetapkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan metode, pendekatan dan perspektif yang digunakan, penelitian ini menghasilkan beberapa penemuan. Pertama, bahwa pembacaan QS. Al-Anbiya’’: 89 yang dibaca sebagai doa lancar jodoh merupakan salah satu bentuk kebudayaan dalam ranah Kajian Living Qur’an. Kedua, para pengamal QS.Al-Anbiya’: 89 yang dibaca sebagai doa lancar jodoh memiliki dunia pemaknaan yang luas mengenai pengamalan doa tersebut. Pemaknaan tersebut diantaranya berupa tujuan, motivasi dan perspektif-perspektif yang melingkupi pengamalan doa tersebut. Ketiga, penelitian ini menghasilkan suatu refleksi ilmiah dalam kajian Living Qur’an sebagai suatu kebudayaan bahwa dalam praktiknya penelitian Living Qur’an tidak selalu harus dilakukan dalam satu tempat tertentu. Akan tetapi dimanapun terjadi suatu kebudayaan maka disitulah tempat penelitian dapat berlangsung.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : M. Yaser Arafat, M.A.
Uncontrolled Keywords: Living Qur’an, QS. Al-Anbiya’: 89 sebagai doa lancar jodoh, Kebudayaan.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 14 Nov 2022 10:00
Last Modified: 14 Nov 2022 10:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54928

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum