NYADRAN : TRADISI LOKAL YANG MASIH TERJAGA DI DUSUN CIBUNGUR, DESA DANAKERTA, KECAMATAN PUNGGELAN, KABUPATEN BANJARNEGARA

Nunung Ayu Lestari, NIM.: 18107020004 (2022) NYADRAN : TRADISI LOKAL YANG MASIH TERJAGA DI DUSUN CIBUNGUR, DESA DANAKERTA, KECAMATAN PUNGGELAN, KABUPATEN BANJARNEGARA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NYADRAN : TRADISI LOKAL YANG MASIH TERJAGA DI DUSUN CIBUNGUR, DESA DANAKERTA, KECAMATAN PUNGGELAN, KABUPATEN BANJARNEGARA)
18107020004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NYADRAN : TRADISI LOKAL YANG MASIH TERJAGA DI DUSUN CIBUNGUR, DESA DANAKERTA, KECAMATAN PUNGGELAN, KABUPATEN BANJARNEGARA)
18107020004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Jawa merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki keteguhan untuk melestarikan tradisi. Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan dan berkembang di masyarakat Jawa adalah Nyadran. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pelaksanaan tradisi Nyadran di Dusun Cibungur, 2) untuk mengetahui peran masyarakat dalam melestarikan tradisi Nyadran di Dusun Cibungur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kebudayaan dan tradisi serta teori fungsionalisme struktural AGIL menurut Talcott Parsons. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pelaksanaan tradisi Nyadran warga Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang mencakup tujuan, waktu pelaksanaan dan prosesi tradisi Nyadran. Pada warga NU tradisi Nyadran bertujuan sebagai media silaturahmi dan bentuk kebaktian kepada orang tua maupun keluarga yang sudah meninggal. Mempunyai tiga prosesi yaitu bersih kubur, nyekar dan kenduri serta dilaksanakan pada pertengahan Bulan Syakban. Kemudian Nyadran warga Muhammadiyah bertujuan sebagai media bersedekah dan bentuk kebaktian kepada orang tua maupun keluarga yang masih hidup. Tidak ada ketentuan terkait waktu pelaksanaan tradisi Nyadran warga Muhammadiyah, dapat dilakukan kapan saja selama masih Bulan Syakban. Nyadran warga Muhammadiyah hanya mempunyai satu prosesi yakni ater-ater. Peran masyarakat dalam melestarikan tradisi Nyadran dilakukan oleh beberapa aktor sosial. 1) Adaptasi, dilakukan oleh tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yakni Bapak Nur Yasin, Bapak Njardi dan Bapak Supri yang berperan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat terkait tradisi Nyadran yang disesuaikan dengan pemahaman Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, 2) Integrasi, dilakukan oleh Paguyuban Seni Budaya Rezba Nada, yakni Bapak saeun yang menggagas forum diskusi rutin sebagai sarana bagi pemuda pemudi untuk berinteraksi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam upaya melestarikan tradisi Nyadran, 3) Laten, Kepala Dusun Cibungur mendukung adanya upaya pelestarian tradisi lokal, yang secara tidak langsung memberikan motivasi untuk menciptakan semangat generasi muda dalam menjaga keberadaan tradisi Nyadran, 4) Tujuan, dengan adanya peranan aktor sosial tersebut maka tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai yaitu melestarikan tradisi Nyadran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Musa, M.Si
Uncontrolled Keywords: Tradisi Nyadran, Budaya Jawa dan Islam, Fungsionalisme Struktural AGIL
Subjects: Islam dan Budaya
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 07 Feb 2023 09:59
Last Modified: 07 Feb 2023 09:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55918

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum