VARIASI JENIS KATOLIT PADA MICROBIAL FUEL CELL (MFC) BERBASIS SUBSTRAT LIMBAH CAIR TEMPE DAN MEMBRAN GERABAH Na-BENTONIT

Julieta Riyani Putri, NIM.: 18106030035 (2022) VARIASI JENIS KATOLIT PADA MICROBIAL FUEL CELL (MFC) BERBASIS SUBSTRAT LIMBAH CAIR TEMPE DAN MEMBRAN GERABAH Na-BENTONIT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (VARIASI JENIS KATOLIT PADA MICROBIAL FUEL CELL (MFC) BERBASIS SUBSTRAT LIMBAH CAIR TEMPE DAN MEMBRAN GERABAH Na-BENTONIT) 18106030035_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (VARIASI JENIS KATOLIT PADA MICROBIAL FUEL CELL (MFC) BERBASIS SUBSTRAT LIMBAH CAIR TEMPE DAN MEMBRAN GERABAH Na-BENTONIT) 18106030035_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian mengenai variasi jenis katolit Microbial Fuel Cell (MFC) dengan limbah cair tempe dan membran gerabah Na-bentonit telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan dan menganalisis potensi listrik serta penurunan Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) limbah cair tempe dengan variasi jenis katolit KMnO4, K2Cr2O7 dan NaOCl. Sistem MFC yang digunakan adalah double chamber dengan membran gerabah Na-bentonit serta variasi jenis katolit KMnO4, K2Cr2O7 dan NaOCl. Pengukuran kuat arus dan tegangan dilakukan setiap 4 jam sekali selama 48 jam. Pengukuran penurunan COD dan BOD dilakukan sebelum dan sesudah proses running MFC. Power Density rata-rata tertinggi dihasilkan pada sistem MFC dengan katolit KMnO4 sebesar 182,52 mW/m2, sedangkan penurunan COD dan BOD tertinggi dihasilkan pada sistem MFC dengan katolit K2Cr2O7 sebesar 1436,695 mg/L dan 1067,755 mg/L. Hasil uji ANOVA untuk parameter kuat arus, tegangan dan power density menghasilkan hasil yang signifikan yang berarti adanya pengaruh variasi jenis katolit KMnO4, K2Cr2O7 dan NaOCl pada sistem MFC.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item