PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN SERTA KETAHANAN KELUARGA MISKIN TERHADAP PERCERAIAN PEREKONOMIAN (STUDI DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR)

Ridwan Shaleh, NIM.: 20203012070 (2022) PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN SERTA KETAHANAN KELUARGA MISKIN TERHADAP PERCERAIAN PEREKONOMIAN (STUDI DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN SERTA KETAHANAN KELUARGA MISKIN TERHADAP PERCERAIAN PEREKONOMIAN (STUDI DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR)) 20203012070_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN SERTA KETAHANAN KELUARGA MISKIN TERHADAP PERCERAIAN PEREKONOMIAN (STUDI DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR)) 20203012070_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Perekonomian merupakan salah satu dinamika dalam keluarga yang dapat meretakkan ketahanan suatu keluarga. Berdasarkan data hasil temuan penulis menyangkut angka perceraian di Pengadilan Agama kota Makassar dari tahun 2019-2021, angka perceraian tersebut didominasi oleh alasan perekonomian. Namun demikian berdasarkan data dari badan pusat statistik kota Makassar, keluarga yang terdata sebagai keluarga miskin yang dapat mepertahankan ketahanan keluarga mereka juga tidaklah sedikit. Pada penulisan kali ini, pengkaji akan membahas lebih lanjut apakah problematika perekonomian ini merupakan suatu alasan perceraian atau tidak dan juga bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban serta upaya menjaga ketahanan keluarga miskin terhadap perceraian karena perekonomian di Kecamatan Biringkanaya kota Makassar. Adapun dalam pemenelitian tesis kali ini penulis menggunakan penelitian empiris atau field research, adapun Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analistik dengan pendekatan sosiologi hukum. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi di kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pemenuhan hak dan kewajiban dari keluarga miskin, mereka memenuhi nafkah keluarga dengan model yang variatif, yakni ada keluarga yang hanya suami bekerja, ada keluarga yang selain suami juga istri terlibat dalam bekerja dan ada keluarga selain suami dan istri anak mereka juga dilibatkan. Berdasarkan hasil wawancara penulis mereka melakukan hal tersebut dikarenakan pendapatan suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga mereka jauh dibawah UMR. Himpitan perekonomian ini juga dapat menimbulkan pergeseran fungsi peran dalam keluarga, walau demikian pergesaran fungsi peran tersebut tidak menimbulkan dinamika perselisihan yang dapat meretakkan keseimbangan dalam keluarga sehingga equilibrium dalam keluarga mereka masih terjaga. Dalam perspektif mubādalah peran istri dalam mencari nafkah boleh saja dilakukan mengingat hal tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga yang didasari oleh hasil kesepakatan yang telah dimusyawarahkan bersama oleh anggota keluarga mereka. Dalam upaya menjaga equilibrium keluarga sehingga dapat menjaga ketahanan keluarga, mereka menanamkan nilai-nilai keagamaan yang sejalan dengan prinsip mubadalah dan kebudayaan seperti budaya siri’ yang sangat melekat di tengah-tengah masyarakat Makassar. Adapun hasil temuan terhadap pasangan yang bercerai karena alasan perekonomian ialah, perceraian karena alasan perekonomian terjadi tidak didasari oleh lemahnya perekonomian suatu keluarga, melainkan karena terjadinya disfungsi peran dalam keluarga yang secara struktural setiap anggota keluarga telah memiliki perannya masing-masing. Sebagaimana dalam perspektif mubadalah percerain dengan alasan perekonomian terjadi karena tidak terealisasikannya pilar kehidupan keluarga seperti mitsaqan ghalizhan, Zawaj, Taradhin, Mu’asyarah bil ma’ruf, Musyawarah sebagaimana yang tertuang dalam perspektif mubādalah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item