PERUBAHAN SAKRAL KE PROFAN PADA TRADISI REBO WEKASAN DI DESA SUCI MANYAR GRESIK

Muhammad Muwaffiq Sururi, NIM.: 17105020033 (2022) PERUBAHAN SAKRAL KE PROFAN PADA TRADISI REBO WEKASAN DI DESA SUCI MANYAR GRESIK. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERUBAHAN SAKRAL KE PROFAN PADA TRADISI REBO WEKASAN DI DESA SUCI MANYAR GRESIK)
17105020033_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PERUBAHAN SAKRAL KE PROFAN PADA TRADISI REBO WEKASAN DI DESA SUCI MANYAR GRESIK)
17105020033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Rebo wekasan atau Arba Mustakmir adalah Rabu terakhir di bulan safar, yang dikenal sebagai hari sial dan penuh musibah. Karena pada Rabu terakhir Bulan Safar, Allah menurunkan 320.000 macam bala’ satu malam, maka pada hari itu masyarakat Suci biasanya memperbanyak sholat hajat atau sholat sunnah mutlak, memanjatkan Do’a kepada Allah dan Tasyakuran agar terhindar dari bala’ atau musibah. Dalam perkembangannyan Tradisi Rebo Wekasan mengalami perubahan dari sakral ke profan, perubahannya terjadi mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Maka dengan ini terdapat dua fokus yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu pertama, apa yang mendasari perubahan Tradisi Rebo Wekasan di Desa Suci Manyar Gresik. Kedua, Bagaimana peran penting dari perubahan Rebo Wekasan bagi kehidupan sosial masyarakat di Desa Suci Manyar Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan menggunakan teori Mircea Eliade. Eliade mengemukakan tentang sakral dan profan, sakral adalah wilayah yang supernatural, sesuatu yang ekstraordinasi, tidak mudah dilupakan dan sangat penting. Karena yang sakral adalah tempat dimana segala keteraturan dan kesempurnaan berada, tempat berdiamnya roh para leluhur, dan dewa dewi. Sedangkan yang profan merupakan bidang kehidupan sehari-hari, yaitu hal-hal yang dilakukan secara teratur, acak, dan tidak terlalu penting, yang profan itu mudah hilang dan terlupakan, dan bersifat biasa-biasa saja. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Suci Manyar Gresik, yang mendasari perubahan tradisi tersebut karena banyaknya pengunjung yang datang setiap tahunnya, untuk mengambil air dan mengikuti kegiatan yang ada dalam Tradisi Rebo Wekasan, seperti ritual dan hiburan pasar malam. Momen tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Desa, karena semakin banyak pedagang yang berjualan di Acara Tradisi Rebo Wekasan, semakin banyak juga pendapatan pemerintah Desa Suci. Tradisi Rebo Wekasan juga sebagai media silaturahmi untuk sanak keluarga masyarakat Desa Suci.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Khairullah Zikri, S.Ag. M.A. S.t Rel
Uncontrolled Keywords: Tradisi Rebo Wekasan, Masyarakat Desa, Nilai Sakral
Subjects: Budaya dan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Feb 2023 13:09
Last Modified: 24 Feb 2023 13:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56510

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum