MANUSIA SEMPURNA MENURUT KONFUSIUS DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS

Ashila Akbar Fauzan Syukroni, NIM.: 18105020067 (2022) MANUSIA SEMPURNA MENURUT KONFUSIUS DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MANUSIA SEMPURNA MENURUT KONFUSIUS DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS)
18105020067_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MANUSIA SEMPURNA MENURUT KONFUSIUS DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS)
18105020067_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Manusia merupakan makhluk unik dan sempurna melebihi ciptaan lainnya di bumi ini. Pembahasan mengenai esensi, hakikat, serta kesempurnaan manusia menjadi penelitian yang berlangsung hingga kini. Kaitannya dengan manusia modern sekarang ini yang dihadapkan dengan problematika modern yang pada umumnya menegasikan unsur agama dari kehidupan yang melahirkan berbagai krisis spiritual dan kemanusiaan. Ketika manusia tidak berpegang pada prinsip dan ajaran yang benar, maka kegamangan terhadap identitas dirinya sebagai manusia semakin tidak jelas dan mengalami kebingungan. Konfusius dan Syed Muhammad Naquib Al-Attas mengkonsepsikan kesempurnaan manusia dengan jalannya masing-masing. Pada tokoh pertama menjelaskan bahwa menjadi Chun Tzu berarti menjadi manusia bijak dan baik, sedangkan pada tokoh kedua mendudukan konsep Insan Kamil atau Insan Kulli sebagai perlambangan manusia sempurna dengan akhlak ketuhanan yang melekat pada dirinya. Penelitian ini merujuk kepada sumber primer dari karya penting kedua tokoh Konfusius dan Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan sumber sekunder yang berkaitan dengan pembahasan manusia sempurna kedua tokoh di atas. Jenis penelitian ini adalah library research dan dianalasis, diinterpretasi kemudian dikomparasikan data-data yang diperoleh. Hasil analisis dari konsep manusia sempurna Konfusius dan Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah bahwa pada tokoh pertama Chun Tzu menjadi perlambangan manusia sempurna dengan tercapai dan terbentuknya etika individu (Xi, Zhi, Yi dan Li) dan sosial (Jen, Wu Lun dan Cheng Ming). Pada tokoh kedua Insan Kamil atau Insan Kulli menjadi konsep kesempurnaan manusia yang dicapai melalui pengetahuan dirinya yang merupakan makhluk dua dimensi: material dan spiritual. Terbentuknya dengan etika keutamaan yang bersumber pada asma-asma Allah yang membumi pada diri manusia melalui akhlak dan integrasi antara akhlak dan perbuatan dalam bentuk adab yang menyeluruh menjadikan manusia yang baik kepada Tuhannya dan sesama manusia. Konfusius menjelaskan manusia beresensi pada Jen yaitu memanusiakan manusia dengan sebaik mungkin sedangkan Al-Attas fitrah atau asal mula kejadian manusia menjadi titik balik penting untuk mengingatkan manusia akan kesejatiannya sebagai hamba Tuhan dan makhluk spiritual.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Khairullah Zikri, S.Ag., MAStRel
Uncontrolled Keywords: Konfusius, Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Problematika Modernitas, Etika Hidup
Subjects: Filsafat (Philosophy)
Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Feb 2023 13:08
Last Modified: 24 Feb 2023 13:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56525

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum