ANALISIS TERM AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA’AH PADA KITAB SYARH AL-SUNNAH KARYA IMAM AL-BARBAHARI DAN RELEVANSINYA DENGAN MANHAJ WASATIYYAH AL-AZHAR MESIR

Muhammad Al-Fayyadh Maulana, NIM.: 19105050071 (2022) ANALISIS TERM AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA’AH PADA KITAB SYARH AL-SUNNAH KARYA IMAM AL-BARBAHARI DAN RELEVANSINYA DENGAN MANHAJ WASATIYYAH AL-AZHAR MESIR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (ANALISIS TERM AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA>’AH PADA KITAB SYARH{ AL-SUNNAH KARYA IMAM AL-BARBAHARI DAN RELEVANSINYA DENGAN MANHAJ WASAT}IYYAH AL-AZHAR MESIR) 19105050071_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Download (6MB) | Preview
Preview	Text (ANALISIS TERM AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA>’AH PADA KITAB SYARH{ AL-SUNNAH KARYA IMAM AL-BARBAHARI DAN RELEVANSINYA DENGAN MANHAJ WASAT}IYYAH AL-AZHAR MESIR) 19105050071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview

Abstract

Al-Barbahari adalah seorang ulama bermazhab Hambali yang getol membentengi akidah ahl al-sunnah wa al-jama’ah versinya. Kitab Syarh al-Sunnah adalah satu-satunya kitab karangannya yang masih eksis hingga kini. Bila dibandingkan dengan golongan teologi lain seperti asy‟ariyyah, al-Barbabari cenderung tektualis dan praktis terutama dalam masalah bid‟ah. Karakteristik mazhab ini tentu masih jarang dibahas dan cenderung disalahkan secara sepihak di beberapa aspek pada zaman ini. Di sisi lain, al-Azhar al-Syarif Mesir adalah institusi yang menjadi kiblat dunia dalam moderasi beragama. Al-Azhar sangat terbuka dengan bermacam-macam perbedaan pendapat mazhab dan mampu memposisikannya dengan bijaksana. Berangkat dari sini peneliti merasa perlu meninjau isi kitab Syarh al-Sunnah dengan manhaj wasat}iyyah al-Azhar. Membaca kompleksitas persoalan ini, peneliti melakukan analisis-deskriptif terhadap kitab Syarh} al-Sunnah milik al-Barbahari melalui berbagai pendekatan seperti: Hadis dirayah-riwayah, analisis linguistik, mantiqi, hingga sosial-politik untuk mengetahui pemaknaan golongan ahl al-sunnah wa al-jama’ah dalam kitab tersebut khususnya dalam akidah dan hadis. Hasil dari analisis itu kemudian adalah ditinjau menggunakan manhaj al-Azhar agar dapat dilihat titik pertemuan dan perbedaannya. Perbandingan antar pemikiran al-Barbahari dan manhaj al-Azhar menghasilkan perspektif baru dalam memandang potensi turas|. Pertama, Pentingnya kontekstualisasi pemikiran seperti al-Barbahari agar masyarakat lebih bijaksana dalam memahami dan bersikap atas kajian semisalnya. Kedua, perlunya menerapkan manhaj al-Azhar dalam pembelajaran agama di Indonesia supaya dicapai pemahaman komprehensif atas teks mukadas. Penelitian ini juga membuka pintu-pintu kajian lain seperti sosial-politik melalui pendekatan kajian turas|.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item