PERAN ELIT AGAMA DALAM MEWUJUDKAN KEHARMONISAN SOSIAL MELALUI KEARIFAN LOKAL MEMPOLONG MERENTEN DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA

Mazani Rosidi, NIM.: 20205021001 (2023) PERAN ELIT AGAMA DALAM MEWUJUDKAN KEHARMONISAN SOSIAL MELALUI KEARIFAN LOKAL MEMPOLONG MERENTEN DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN ELIT AGAMA DALAM MEWUJUDKAN KEHARMONISAN SOSIAL MELALUI KEARIFAN LOKAL MEMPOLONG MERENTEN DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA)
20205021001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PERAN ELIT AGAMA DALAM MEWUJUDKAN KEHARMONISAN SOSIAL MELALUI KEARIFAN LOKAL MEMPOLONG MERENTEN DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA)
20205021001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Mempolong Merenten adalah praktik sosial keagamaan dan merupakan semboyan atau slogan pada masyarakat suku Sasak. Pada dasarnya tradisi dan corak praktik sosial keagamaan masyarakat suku Sasak dalam menjalankan Mempolong Merenten untuk mengikat tali persaudaraan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berupa silaturrahmi, saling mengundang dalam acara- acara yang diselenggarakan oleh salah satu umat beragama Islam dan Buddha. Kemudian, Mempolong Merenten juga digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau konflik, dalam arti ketika salah satu umat beragama atau masyarakat dari agama Islam atau Buddha memiliki konflik seperti sikap fanatis antar umat beragama sehingga ada ketersinggungan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, dapat diselesaikan dengan hanya dengan mengucapkan kata “Mempolong” konflik menjadi reda atau selesai. Hal inilah yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara seperti Kiyai, Pedande, Bante yang memiliki otoritas agama dan berkontribusi dalam mewujudkan keharmonisan umat beragama serta hubungan kekeluargaan. Penelitian ini berkontribusi terkait diskusi keharmonisan umat beragama yang berimplikasi pada kajian sosiologi pengetahuan Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Penelitian menggunakan metode kualitatif Deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan studi lapangan, dan keperpustakaan. Sumber data yang digunakan adalah sumber data manusia. Peneliti menggunakan sistem triangulasi metode dan sumber data. Teknik analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengisi rumusan masalah terkait dengan nilai Mempolong Merenten dan peran elit agama dalam mewujudkan keharmonisan sosial melalui kearifan lokal mempolong merenten. Keharmonisan beragama dibangun melalui norma-norma sosial diatur dengan Mempolong Merenten sebagai basis toleransi dalam bermasyarakat yang menjadi pedoman hidup sehari-hari yang mencerminkan perilaku berpegang teguh pada nilai persaudaraan, persatuan dan tanggung jawab. Oleh karena itu, peran para tokoh atau elit agama dalam menciptakan harmoni ada sinergi dalam semua elemen tersebut baik secara keagamaan maupun kebudayaan juga sebagai bingkai keharmonisan beragama yang mengandung nilai kemanusiaan yang dirumuskan dalam sikap sopan, setia kawan, bersatu dan rukun terhadap sesama. Dalam hal ini, Mempolong Merenten sebagai suatu pondasi yang terbangun atas dasar nilai yang kuat dalam menjalin Integrasi sosial yang pertama kali diaplikasikan sebagai basis penanaman toleransi dan keharmonisan beragama.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Moh. Soehadha, M.Hum
Uncontrolled Keywords: keharmonisan beragama; kearifan lokal; mempolong merenten; Buddha.
Subjects: Studi Agama Agama
Sosial, Interaksi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 30 May 2023 15:18
Last Modified: 30 May 2023 15:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58982

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum