HADIS PERINTAH SHALAT BERJAMAAH DI MASJID BAGI DIFABEL TUNANETRA (KAJIAN MAANIL HADIS)

Irfan Candra Saputra, NIM.: 18105050040 (2023) HADIS PERINTAH SHALAT BERJAMAAH DI MASJID BAGI DIFABEL TUNANETRA (KAJIAN MAANIL HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HADIS PERINTAH SHALAT BERJAMAAH DI MASJID BAGI DIFABEL TUNANETRA (KAJIAN MAANIL HADIS))
18105050040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (HADIS PERINTAH SHALAT BERJAMAAH DI MASJID BAGI DIFABEL TUNANETRA (KAJIAN MAANIL HADIS))
18105050040_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Pendekatan tekstual merupakan pendekatan yang dipraktikkan oleh Ulama klasik dalam memahami sebuah teks hadis Nabi Saw. Melalui pendekatan ini teks hadis dipahami sesuai dengan teks asli atau linguistiknya. Sehingga menghasilkan pemahaman yang mudah dipahami masyarakat melalui lafad hadis tersebut, namun tidak semua teks hadis dapat dipahami dengan pendekatan tekstual, terkadang ada beberapa teks hadis yang ketika dipahami secara teks saja maka akan membelokkan makna yang dimaksud. Oleh karena itu ulama kontemporer memberikan sebuah alternatif dengan menggunakan pendekatan kontekstual terhadap teks hadis yang terdapat ketidaksesuaian dengan keadaan suatu masyarakat. Adanya pendekatan kontekstual merupakan respon dari kondisi saat ini terhadap perubahan serta perkembangan dari segala aspek kehidupan, sehingga perlu adanya tindakan kontektualisasi terhadap teks hadis supaya relevan dan dapat diamalkan dalam situasi sekarang. Dengan menggunakan metode yang digagas oleh Fazlur Rahman, hadis tentang perintah shalat berjamaah di masjid bagi difabel Tunanetra akan diteliti secara tekstual dan kontekstual menggunakan teori double movement dengan memperhatikan keadaan dan sosio-historis saat hadis tersebut disampaikan kepada Nabi. Dengan menggunakan metode tersebut maka dapat disimpulkan hadis tentang perintah shalat berjamaah di masjid bagi difabel Tunanetra mengandung implikasi bahwa penyandang difabel Tunanetra mengalami ketimpangan sosial dalam pelaksanaan shalat berjamaah di masjid hal ini disebabkan aksessibilitas baik lingkungan maupun kesadaran masyarakat yang masih kurang. Hal tersebut terjadi karena keikutsertaan difabel Tunanetra dalam pelaksanaan ibadah di masjid terhitung jarang. Kebanyakan Tunanetra saat ini lebih memilih melaksanakan shalat di kos atau di rumah dengan beralasan tidak mau repot berjalan ataupun kerepotan saat di masjid sedangkan aksesibilitas saat ini lebih baik dibandingkan dengan masa Nabi SAW.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Achmad Dahlan, Lc., M.A
Uncontrolled Keywords: Difabel Tunanetra, Aksesibilitas, Shalat Berjamaah, Hadis
Subjects: Hadis > Hadis Hukum
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 15 Jun 2023 11:39
Last Modified: 15 Jun 2023 11:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59142

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum