PEMAKNAAN SIMBOL PADA RITUAL "HAJAT WAWAR” DI DESA TAMBAKMEKAR, KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

Khofifah Sekar Ningrum, NIM.: 19105020073 (2023) PEMAKNAAN SIMBOL PADA RITUAL "HAJAT WAWAR” DI DESA TAMBAKMEKAR, KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN SIMBOL PADA RITUAL "HAJAT WAWAR” DI DESA TAMBAKMEKAR, KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT)
19105020073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN SIMBOL PADA RITUAL "HAJAT WAWAR” DI DESA TAMBAKMEKAR, KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT)
19105020073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ritual Hajat Wawar merupakan ritual penolakan bala, ritual ini dilaksnakan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur penunggu gunung, hutan, alam dan lainnya karena sudah melimpahkan banyak rezeki berupa hasil panen padi yang telah dapatkan sangat melimpah. Dalam penelitian ini membahas tiga permasalahan utama, yaitu Pertama, Bagaimana makna ritual hajat wawar di kalangan masyarakat Desa Tambakmekar Kecamatan. Jalancagak Subang.? Kedua, Mengapa pemaknaan simbolik pada Ritual Hajat Wawar memiliki pergeseran? Ketiga, Mengapa masyarakat sekitar masih mempercayai adanya Hajat Wawar? Penelitian ini dalam penelitian kualitatif. Data-data tersebut didapatkan melalui observasi untuk menunjang data yang ditemukan dilapangan kemudian melakukan wawancara mendalam dengan seorang juru kunci Bapak H. Aceng Warga, dan dokumentasi dalam beberapa buku, jurnal, skripsi, data-data tersebut digunakan untuk mengkaji kedalam teori antropologi dengan mengunakan teori interprelatif simbolik merupakan suatu pemikiran dari Arnold Van Gennep yang digunakan untuk menghadapi krisis metodologis dalam ilmu ilmu social. Hasil dari penelitian ini, Hajat Wawar merupakan wujud rasa syukur dan terimakasih kepada yang Maha Kuasa atas perlindungan dari segala marabahaya. Dan Hajat Wawar memiliki pergeseran dalam sisi kesakralannya, karena sudah sedikit berkurang adanya keagamaan dalam islam yang sudah lebih kuat dibandingkan kebudayaan itu sendiri. Sehingga yang tampak dari Hajat Wawar adalah sebuah simbol akulturasi terhadap budaya lokal. Tetapi dari perubahan-perubahan tersebut yang dapat mengakibatkan suatu pergeseran dari hajat wawar yang terjadi memang tidak lepas dari proses berfikirnya manusia atau dari ndividu pada masyarakat. Dan masyarakat Desa Tambakmekar juga masih mempercayai adanya ritual hajat tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Rahmat Fajri, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Upacara Tradisional, Hajat Wawar, Kebergamaan Masyarakat
Subjects: Islam dan Tradisi
Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 15 Jun 2023 13:53
Last Modified: 15 Jun 2023 13:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59147

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum