POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA LISAN DALAM MATERI WICARA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2B SDLB MANUNGGAL SLAWI

Nesa Ramadanti, NIM.: 19104080023 (2023) POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA LISAN DALAM MATERI WICARA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2B SDLB MANUNGGAL SLAWI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA LISAN DALAM MATERI WICARA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2B SDLB MANUNGGAL SLAWI) 19104080023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA LISAN DALAM MATERI WICARA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2B SDLB MANUNGGAL SLAWI) 19104080023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Hilangnya fungsi organ pendengaran pada anak tunarungu sejak masa prabahasa mengakibatkan tidak adanya proses peniruan suara setelah masa meraban. Dampaknya perkembangan bicara anak tunarungu memerlukan pembinaan yang intensif. Adanya program PKPBI Wicara di SDLB Manunggal Slawi sebagai program untuk mengoptimalkan kemampuan anak tunarungu dalam memperoeh bahasa untuk berkomunikasi melalui rangsangan bunyi. Fakta di lapangan terdapat 2 siswa tunarungu yang dapat berbicara lisan dengan pelafalan yang lebih baik dari teman seusianya. Sedangkan orang tua anak tunarungu memiliki peran penting dalam pelaksanaan pendidikan di rumah seiring pendidikan yang dilaksanakan di SDLB Manunggal Slawi yang mempunyai waktu lebih singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) bentuk pola asuh yang dimiliki oleh orang tua anak tunarungu kelas 2B SDLB Manunggal Slawi yang memiliki kemampuan berbicara lisan dan 2) menganalisa kemampuan berbicara lisan anak tunarungu kelas 2B SDLB Manunggal Slawi dalam materi wicara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SDLB Manunggal Slawi dengan subjek penelitian siswa kelas 2B yang berjumlah 8 siswa. Selain itu penelitian dilaksanakan di rumah orang tua 2 siswa kelas 2B yang mampu berbicara lisan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan memilah data yang diperlukan, dilanjutkan dengan menyajikan data dalam bentuk uraian dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa 1) Bentuk pola asuh dari orang tua 2 anak tunarungu kelas 2B yang mampu berbicara lisan menggunakan pola asuh yang berbeda. Ibu SY orang tua dari GN mengarah pada pola asuh situasional yaitu pola asuh otoriter dan pola asuh permisif. Sedangkan pola asuh Ibu EA mengarah pada pola asuh tipe otoritatif. Keduanya sama-sama menerapkan kedisiplinan dalam pengasuhannya. Akan tetapi Ibu EA selalu memberikan alasan sebuah aturan diberlakukan pada anaknya. 2) Tidak semua siswa tunarungu kelas 2B SDLB Manunggal Slawi memiliki kemampuan berbicara lisan yang baik. Dalam pembelajaran wicara GN dan RI mempunyai kemampuan lebih baik dari teman-temannya dalam melafalkan artikulasi dalam sebuah kata bahkan dapat menyusun kalimat dan membaca teks panjang dengan nyaring. FN, SH, RZ, OI, HZ, dan PI hanya mampu melafakan beberapa huruf dengan artikulasi yang baik. Sehingga dalam berkomunikasi belum mampu menyampaikan perasaan, pendapat, dan keinginan dengan berbicara lisan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item