RIBA DAN BUNGA BANK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KOMPARATIF ATAS PEMIKIRAN YUSUF AL-QARADAWI DAN MUHAMMAD 'ABDUH)

Idan Hermanto, NIM.: 02361643 (2007) RIBA DAN BUNGA BANK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KOMPARATIF ATAS PEMIKIRAN YUSUF AL-QARADAWI DAN MUHAMMAD 'ABDUH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

	Text (RIBA DAN BUNGA BANK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KOMPARATIF ATAS PEMIKIRAN YUSUF AL-QARADAWI DAN MUHAMMAD 'ABDUH)) 02361643_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy
	Text (RIBA DAN BUNGA BANK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KOMPARATIF ATAS PEMIKIRAN YUSUF AL-QARADAWI DAN MUHAMMAD 'ABDUH)) 02361643_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Islam adalah agama rahmatan lil'alamin, sehingga semua aspek kehidupan diperhatikan oleh Islam, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Riba dan bunga bank yang merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekonomi mendapat perhatian yang begitu tegas. Sebelum Islam datang, hampir semua masyarakat Arab mempraktekkan kegiatan ekonomi dengan cara riba, sehingga mengakibatkan adanya eksploitasi dalam kehidupan masyarakat Arab tersebut. Kemudian setelah Islam datang, praktek riba ini dihapus secara berangsur-angsur yang pada akhimya diharamkan secara total. Akselerasi kegiatan ekonomi dari tahun ke tahun, abad ke abad mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Hal ini ditandai dengan adanya instansi bank yang pada saat ini merupakan bagian terpenting dalam kegiatan ekonomi. Meskipun bank dalam sistem operandinya menggunakan sistem bunga, tetapi masih banyak masyarakat ;'ang melakukan kegiatan ekonomi dengan bank. Kemudian yang menjadi permasalaha'1 di sini adalah riba seperti apakah yang diharamkan oleh Islam dan apakah sistem bunga yang dilakukan oleh bank sama dengan riba? Dalam hal ini, para ahli hukum atau pemikir Islam berbeda pendapat dalam menyikapi persoalan riba dan bunga bank tersebut. Diantara para ahli hukum atau pemikir Islam yang berbeda pendapat dalam memahami riba dan bunga bank adalah Yusuf al-Qaradawi dan Muhammad 'Abduh. Salah satunya ialah mereka berbeda pendapat dalam memahami ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang riba, sehingga mereka juga berbeda pendapat tentang hukum bunga bank. Al-Qaradawi berpendapat bahwa segala bentuk riba baik banyak maupun sedikit adalah haram. Karena menurutnya, al-Qur'an secara jelas telah menerangkan tentang keharaman riba. Akan tetapi, ia mengecualikan bahwa dalam transaksi yang sangat sulit untuk dihindari dibolehkan ribafadl dalam jumlah yang sangat kecil pada suatu transaksi yang besar. Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa ayat-ayat riba termasuk ayat yang bersifat qat'i, sehingga tidak bisa dirubah lagi walaupun dengan alasan pembaharuan. Selanjutnya, mengenai bunga bank, al-Qaradawi juga mengharamkannya. Belia11 berpendapat bahwa bunga bank adalah haram, karena memang ia (bunga) adalah riba. Artinya, al-Qaradawi juga menganggap bahwa bunga bank termasuk riba yang diharamkan dalam al-Qu·'an. Sedangkan menurut Muhammad 'Abduh, banwa riba yang diharamkan dalam al­Qur'an, hanyalah riba yang berlipat ganda (ad'iifan muda-'afah) yang lebih populer dengan sebutan riba nasi 'ah, karena riba semacam ini sama dengan riba yang dipraktekkan oleh orang-orang Arab jahiliyyah, sehingga dapat menimbulkan pemerasan dan eksploitasi. Oleh karena itu, 'Abduh tidak mengakui adanya riba fad! sebagai riba yang diharamkan dalam al-Qur'an. Kemudian mengenai bunga bank, '/\bduh tidak mengharamkannya. Karena menurutnya, bunga bank tidak sama dengan riba. Dalam riba terdapat unsur pemerasan, sedangkan bunga bank tidak menimbulkan adanya pemerasun. Lebih lauh ia menjelaskan bahwa bunga bank adalah sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pemerasan, sebagaimana dalam riba jahiliyyah, dan tidak ada persamaannya dengan memal.an makanan secara tidak benar (batil), sebagaimana yang disebut-sebut dalam al-Qur'an.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item