TRADISI JOLENAN DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO MENURUT TOKOH ADAT DAN TOKOH AGAMA

Muhammad Fahri Yusuf, NIM.: 16360016 (2023) TRADISI JOLENAN DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO MENURUT TOKOH ADAT DAN TOKOH AGAMA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI JOLENAN DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO MENURUT TOKOH ADAT DAN TOKOH AGAMA)
16360016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA (1) - Copy.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TRADISI JOLENAN DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO MENURUT TOKOH ADAT DAN TOKOH AGAMA)
16360016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR (1) - Copy.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi Jolenan adalah sebuah adat atau kebudayaan yang dilakukan setiap tahun dan sudah muncul sebelum Islam datang. Lebih lanjut, keyakinan yang kuat akan pentingnya tradisi Jolenan tersebut bahkan membuat sebagian besar masyarakat memandang Jolenan sebagai kewajiban bersama, dimana ada keyakinan bahwa bila Jolenan tidak dilaksanakan maka akan muncul dampak buruk bagi warga. Sebagaimana diketahui bahwa tradisi Jolenan dilaksanakan di Desa Wisata yang ada di kawasan Desa Somongari. Masyarakat di Desa Somongari berkeyakinan bahwa para leluhur lebih dekat dengan Tuhan, sehingga do`a yang mereka sampaikan lebih cepat didengar dan dikabulkan melalui para leluhurnya. Hal inilah yang melatarbelakangi penyusun melakukan penelitian ini, dimana fokus dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana praktikJolenan di Desa Rancaklong Purworejo, terutama terkait bagaimana dan perbedaan pandangan antara tokoh adat dan tokoh agama, terhadap tradisi Jolenan tersebut. Dalam pembahasan skripsi ini, jenis penelitian lapangan (field reseach) dengan menggunakan pendekatan ‘Urf untuk mengetahui cara dari tahap-tahapan praktik tradisi Jolenan di kalangan masyarakat Desa Somongari Kecamatan kaligesing Kabupaten Purworejo, serta untuk mengetahui perbedaan pandangan antara Tokoh Adat dan Tokoh Agama terhadap tradisi Jolenan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi Jolenan adalah Ungkapan rasa syukur petani padi di sawah yang diperoleh masyarakat atas hasil panen yang berlimpah ruah, dalam pandangan Tokoh Agama Islam, mengenai tradisi Jolenan ialah kalau ada suatu adat atau kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syari`at Islam maka boleh-boleh saja, akan tetapi yang dikhawatirkan ialah niatan serta tekad dari setiap orang nya yang seakan-akan menduakan Allah Swt maka hal seperti itulah yang tidak boleh, dalam hal ini tradisi Jolenan termasuk dalam kategori `urf Fasid. Sedangkan dalam Tokoh Adat tradisi ini masih banyak masyarakat yang berkeyakinan wajib dilaksanakan karena diniatkan untuk lebih menjaga tradisi dan mempererat kerukunan antar sesama warga Desa Somongari. Adapun terdapat tiga terdapat tiga tujuan dari pelaksanaan tradisi Jolenan yakin Satu, hubungan antara manusia kepada sang pencipta Allah Swt. Kedua, yakni hubungan antara sesama manusia sebagai sarana untuk bersilaturahmi kepada tetangga dan kerabat. Ketiga, tujuan ekonomi dalam memperkuat persatuan petani padi dan sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh masyarakat Desa Somongari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Vita Fitria, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: Tradisi Jolenan, Tokoh Adat, Tokoh Agama
Subjects: Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 02 Nov 2023 14:34
Last Modified: 02 Nov 2023 14:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61620

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum