KESIAPAN PERNIKAHAN PADA WANITA DEWASA AWAL DENGAN RIWAYAT PSYCHOLOGYCAL ABUSE

Tsabita Asma’ Salsabilla, NIM: 19107010042 (2023) KESIAPAN PERNIKAHAN PADA WANITA DEWASA AWAL DENGAN RIWAYAT PSYCHOLOGYCAL ABUSE. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KESIAPAN PERNIKAHAN PADA WANITA DEWASA AWAL DENGAN RIWAYAT PSYCHOLOGYCAL ABUSE) 19107010042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (KESIAPAN PERNIKAHAN PADA WANITA DEWASA AWAL DENGAN RIWAYAT PSYCHOLOGYCAL ABUSE) 19107010042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (751kB) | Request a copy

Abstract

Memasuki kehidupan dewasa awal, seorang individu akan menjalani fase baru dalam hidupnya, salah satunya adalah pernikahan. Dimana menikah tentu memerlukan waktu untuk memilih tipe pasangan, menyusun waktu yang tepat, mempelajari bagaimana peran suami atau istri, serta bagaimana membangun hubungan dengan pasangan. Banyaknya kasus kegagalan dalam pernikahan di Indonesia dikarenakan kurangnya kematangan diri berdasarkan segala aspek yang ditimbulkan dari pengambilan keputusan menikah yang terlalu dangkal dan kurangnya pertimbangan. Sementara pada wanita yang pernah mendapatkan psychologycal abuse dimasa kecil membuat dirinya merasa kurang dalam aspek psikologis yang nantinya dikhawatirkan tidak stabil jika terdapat perubahan atau harapan yang tidak sesuai dengan keinginan individu tersebut. Maka dari itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran kesiapan pernikahan pada wanita dewasa awal dengan riwayat psychologycal abuse. Informan pada penelitian ini adalah dua wanita dewasa awal dengan riwayat psychologycal abuse yang dilakukan oleh orangtuanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah informan ARS mendapatkan psychologycal abuse dari ibunya berupa perkataan dan kritikan negatif serta omelan yang berlebihan, sehingga berdampak pada takutnya informan ARS dalam bependapat dan bertindak, yang kemudian berdampak pada belum memiliki kesiapan pernikahan pada aspek usia, mental, emosional dan finansial untuk menikah. Sementara informan ANF mendapatkan psychologycal abuse dari ayahnya dalam bentuk bentakan, perkataan dan kritikan negatif, membandingkan dengan orang lain serta mempermalukan didepan umum. Hal ini berdampak pada perasaan informan yang menjadi sering menyalahkan dirinya dan menjadi indivisu tertutup sehingga mempengaruhi pada belum memiliki kesiapan pada aspek usia dan finansial untuk menikah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item