PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PEMBENTUKAN SOAL) TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA SISWA DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS I SEMESTER GANJIL POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2004-2005

Hanif Yuliana Purbasari, NIM.99454492 (2005) PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PEMBENTUKAN SOAL) TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA SISWA DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS I SEMESTER GANJIL POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2004-2005. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PEMBENTUKAN SOAL) TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA SISWA DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS I SEMESTER GANJIL POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2004-2005) 99454492_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PEMBENTUKAN SOAL) TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA SISWA DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS I SEMESTER GANJIL POKOK BAHASAN STOIKIOMETRI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2004-2005) 99454492_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna antara penerapan pendekatan problem posing (pembentukan soal) terhadap minat belajar kimia siswa dan prestasi belajar kimia siswa kelas I SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tahun ajaran 2004-2005. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan dua sampel dan dua faktor, dimana satu faktor dua sampel dilakukan dua kali. Sampel diambil dari semua jumlah populasi yaitu siswa kelas 1 SMA Muhammadiyah 2 Y ogyakarta sejumlah 9 kelas dengan jumlah, siswa sebanyak 342. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive cluster random sampling, 'sebanyak 2 kelas yaitu kelas IE sebagai kelompok eksperimen (X1) dan IA sebagai kelompok kontrol (Xz). Sampel yang pertama merupakan kelas yang diberi perlakuan pembelajaran dengan pendekatan problem posing (pembentukan soal), sedangkan sarripel yang kedua merupakan kelas yang diberi pembelajaran dengan latihan soal (drill). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, metode angket, metode tes. ~e!Qde 'ilgkumentasi ·diwinakan untuk memperoleh data nilai harian siswa untuk menentukan kelas sebagai sampel, metode angket untuk memperoleh data minat belajar siswa, sedangkan metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar kimia siswa. Analisis instrumen meliputi uji prasyarat yaitu uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan rumus product moment untuk angket minat belajar siswa diperoleh 27 butir valid dan 3 gugur dari 30 butir soal dan rumus korelasi point biserial untuk prestasi belajar kimia siswa diperoleh 34 butir soal valid dan 6 butir soal gugur. Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha untuk minat belajar kimia siswa diperoleh ru =0.841 dan rumus Kuder Richardson- 20 untuk prestasi belajar kimia siswa diperoleh ru =0,9252. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang makna antara penerapan pendekatan problem posing (kelompok eksperimen) dan latihan soal (kelompok kontrol) terhadap minat belajar kimia siswa dengan nilai ii = 27,469 pada P =0,000. Dan terdapat perbedaan yang makna antara penerapan pendekatan problem posing (kelompok eksperimen) dan latihan soal (kelompok kontrol terhadap prestasi belajar kimia siswa dengan nilai t0 = 2,926 pada P =0,005. adapun harga rerata sesuaian minat belajar kimia siswa untuk ke1as yang menggunakan pendekatan problem posing st:bt:sar 128,868, kelas yang menggunakan latihan soal sebesar 111,237. Sedangkan harga rerata sesuaian prestasi be1ajar kimia siswa untuk kelas yang menggunakan pendekatan problem posing sebesar 27,237 dan kelas yang menggunakan latihan soal sebesar 25,711.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item