SULUK DI ACEH: ANTARA SUFISME DAN PENYEMBUHAN

Fitria Husna, NIM: 21200012060 (2023) SULUK DI ACEH: ANTARA SUFISME DAN PENYEMBUHAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SULUK DI ACEH: ANTARA SUFISME DAN PENYEMBUHAN)
21200012060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (SULUK DI ACEH: ANTARA SUFISME DAN PENYEMBUHAN)
21200012060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (622kB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji tentang tradisi sufisme dan penyembuhan dengan fokus kajian pada tradisi suluk di Aceh. Adapun Dayah Darul Aman, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara menjadi lokasi penelitian ini berdasarkan indikasi adanya pengalaman penyakit dan penyembuhan yang dinarasikan oleh pesertanya hingga praktiknya yang menurut pandangan penulis cukup komprehensif. Dayah ini merupakan salah satu dayah yang menjalankan Suluk Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Waliyah yang dibawa oleh Syeikh Abuya Muhammad Muda Waly. Studi kasus pada Dayah Darul Aman dilakukan dengan melihat makna penyembuhan yang dinarasikan secara subjektif oleh para peserta. Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana suluk berhubungan dengan pembentukan diri etis dan sejauh mana diri memainkan peran dalam membentuk subjektivitas masyarakat dalam penyembuhan? Mengikuti Thomas J Csordas, tesis ini berargumen bahwa inti penyembuhan Sufisme adalah pembentukan diri yang suci (sacred self) dan kemujaraban (efficacy)-nya bergantung pada pembentukan diri tersebut. Oleh karena itu, dengan meminjam istilah Saba Mahmood dan Charles Hirschkind, inti penyembuhan sufisme terletak pada ethical self-transformation atau ethical self-improvement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suluk berhubungan dengan pembentukan diri etis yang oleh para peserta suluk ditampilkan sebagai identitas Muslim yang bertaqwa (muttaqin), Muslim yang ikhlas (mukhlis), dan Muslim yang berbuat baik (muḥsin) berdasarkan aspek dan pengalaman transcendental. Oleh karena itu, tesis ini meyimpulkan bahwa diri etis yang dinarasikan oleh peserta adalah diri etis yang transenden (transcendental ethical self). Tesis ini juga menunjukkan bahwa diri yang etis melahirkan subjektivitas baru bagi para peserta suluk mulai dari cara pandang, motivasi, hingga keputusan praktis dalam hidup yang berhubungan dengan kondisi penyembuhan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: PEmbimbing: Dr. Sunarwoto, S. Ag, M. A
Uncontrolled Keywords: Suluk; Sufisme; Meurajah; Ethical-Self Improvement; Ethical Self Transformation
Subjects: Bimbingan Konseling
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 25 Jan 2024 14:50
Last Modified: 25 Jan 2024 14:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63233

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum