TRADISI KIRIM DOWA DI KALURAHAN BALONG KAPANEWON GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Hujatulatif, Adha., NIM.: 19200012042 (2024) TRADISI KIRIM DOWA DI KALURAHAN BALONG KAPANEWON GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI KIRIM DOWA DI KALURAHAN BALONG KAPANEWON GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL)
19200012042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI KIRIM DOWA DI KALURAHAN BALONG KAPANEWON GIRISUBO KABUPATEN GUNUNGKIDUL)
19200012042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Karya ini membahas mengenai tradisi Kirim Dowa di Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Tradisi Kirim Dowa adalah kegiatan yang bersifat ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat Kalurahan Balong dan sekitarnya dalam rangka setelah menanam padi dan panen padi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan penelitian untuk membahas tentang pelaksanaan tradisi Kirim Dowa di Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul serta mengungkap makna tradisi Kirim Dowa bagi masyarakat. Dalam mencapai tujuan tersebut penulis mengkaji rumusan masalah (1)Bagaimana pelaksanaan Tradisi Kirim Dowa tersebut? (2) Apa makna Tradisi Kirim Dowa bagi masyarakat pelakunya?. Sebagai landasan berpikir penulis menggunakan sudut pandang teori dalam The Rites of Passage oleh Van Genep dan Victor Turner dalam mengungkapkan makna. Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi Kirim Dowa terdiri dari enam kegiatan: Pertama, masyarakat mengolah pertanian mulai dari menanam padi sampai menentukan waktu Kirim Dowa. Kedua, brabas kuburan yang berarti membersihkan pemakaman umum. Ketiga, olah-olah atau memasak menu khas tradisi Kirim Dowa. Keempat, membuat sajen peturon. Kelima, masang atau kenduri dusun. Keenam weh-weh yang berarti mengirim makanan kepada orangtua atau saudara tua. Ritual ini dalam pandangan penulis setidaknya dapat diidentifikasi sesuai Rites of Passage yang terdiri dari tiga tahap, yaitu pemisahan, liminalitas, dan pengintegrasian kembali. Makna tradisi Kirim Dowa bagi masyarakat Kalurahan Balong, dimaksudkan untuk keselamatan dan kesejahteraan kehidupan masyarakat dalam urusan pertanian, wujud rasa syukur kepada Tuhan serta membangun rasa sosial dalam masyarakat. Tradisi Kirim Dowa telah mengalami perubahan pemaknaan pada tradisi itu sendiri karena pada sebagian masyarakat mulai mendalami ajaran agama Islam. Nilai – nilai yang terkandung dalam tradisi Kirim Dowa adalah nilai keagamaan, nilai sosial , dan nilai psikologis. Menurut tinjauan keislaman, kegiatan masang kenduri tradisi Kirim Dowa dapat diartikan sebagai shodaqoh atau walimah, mengokohkan tali silaturahmi dan berbakti kepada orangtua sehingga dengan mengharapkan kemudahan atas kesukaran yang mungkin dihadapi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing :Dr. Moh. Soehadha, S.Sos.,M.Hum., h.D.
Uncontrolled Keywords: Makna Ritual; The rites of passage; Van Genep; Victor Turner
Subjects: Islam Nusantara
Islam dan Tradisi
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Islam Nusantara
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 08 Mar 2024 13:02
Last Modified: 08 Mar 2024 13:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64330

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum