JAWA-ISLAM: DIMENSI SUFISME AL-HALLAJ DALAM PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM

Muhammad Faizul Kamal, NIM.: 19105010060 (2024) JAWA-ISLAM: DIMENSI SUFISME AL-HALLAJ DALAM PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (JAWA-ISLAM: DIMENSI SUFISME AL-HALLAJ DALAM PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM)
19105010060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (JAWA-ISLAM: DIMENSI SUFISME AL-HALLAJ DALAM PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM)
19105010060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pertemuan Jawa dan Islam seringkali menjadi perdebatkan di antara para peneliti: apakah sinkretis, Jawanisasi Islam, post-sinkretis, sintesis mistik, islamisasi, atau pribumisasi? Dalam penelitian kali ini, peneliti memosisikan diri untuk mencari bukti adanya pribumisasi Islam di dalam pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Selanjutnya, alih-alih memandang pemikiran Ki Ageng Suryomentaram sebagai warisan psikologi atau spiritual Jawa semata, penelitian ini mencoba mengeksplorasi bagaimana Ki Ageng merumuskan pemikiran-pemikirannya sebagai sebuah sufisme Jawa-Islam yang di dalamnya terdapat dimensi sufisme al-Hallaj. Penelitian ini, oleh karena itu, bertujuan untuk melakukan pembacaan kritis terhadap bangunan pemikiran Ki Ageng Suryomentaram dan kemudian membuktikan bahwa terdapat dimensi sufisme al-Hallaj di dalam pemikirannya. Melalui bukti-bukti sufisme yang terdapat di dalam pemikiran Ki Ageng, penelitian ini juga akan menyangkal klaim sinkretisme, Jawanisasi Islam, dan sintesis mistik yang tidak tepat untuk mendudukkan Jawa dalam pertemuannya dengan Islam. Dengan menggunakan metode analisis fenomonologis atas sumber-sumber primer berupa Kawruh Jiwa dan Buku Langgar hingga sumber-sumber sekunder terkait Ki Ageng, penelitian ini setidaknya menghasilkan tiga temuan. Pertama, terdapat corak sufisme pada umumnya di dalam pemikiran Ki Ageng Suryomentaram yang dibuktikan di dalam pemikirannya berupa Kramadangsa, manungsa tanpa tenger, pengawikan pribadi. Kedua, Pemikiran-pemikiran Ki Ageng tentang hakikat menyembah (kawruh manembah) dan beberapa tema penting di dalam catatan-catatannya pada Buku Langgar adalah bentuk sufisme yang memiliki kesamaan dengan sufisme al-Hallaj tentang konsep fana dan hulul. Ketiga, warisan pemikiran sufisme Ki Ageng Suryomentaram adalah bentuk transmisi pengetahuan tasawuf Islam yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan pemahaman masyarakat Jawa di masa Ki Ageng hidup, di mana masa itu sebagai transisi dari kebudayaan Jawa lama ke dalam kebudayaan Jawa yang hampir sepenuhnya baru. Pemikiran Ki Ageng adalah bukti bahwa sinkretisme, Jawanisasi Islam, dan sintesis mistik di Jawa, setidak-tidaknya, tidak terdapat dalam pemikiran Ki Ageng. Pemikirannya lebih cocok jika diposisikan sebagai pribumisasi tasawuf Islam. Lebih jauh, barangkali, pemikiran Ki Ageng adalah representasi masyarakat Jawa untuk mengimajinasikan keislaman dan kebudayaannya “yang baru” di masa transisi antara Jawa tradisonal dan Jawa modern.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muhammad Arif, S. Fil. I., M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Sufisme; Jawa-Islam; kawruh manembah, al-Hallaj.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 21 Mar 2024 09:56
Last Modified: 21 Mar 2024 09:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/64426

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum