INTERPRETASI HADIS LARANGAN TABATTUL (STUDI MA’ANIL HADIS)

Siti Khasbiatur Rokhmah, NIM.: 20105050067 (2024) INTERPRETASI HADIS LARANGAN TABATTUL (STUDI MA’ANIL HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (INTERPRETASI HADIS LARANGAN TABATTUL (STUDI MA’ANIL HADIS))
20105050067_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (INTERPRETASI HADIS LARANGAN TABATTUL (STUDI MA’ANIL HADIS))
20105050067_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Seiring berjalannya waktu, diperlukan suatu kajian keilmuan yang mampu menganalisis berbagai permasalahan kontemporer sesuai dengan kondisi masyarakat. Salah satu topik yang menjadi perdebatan dalam diskusi mengenai masalah kontemporer adalah interpretasi hadis, termasuk di dalamnya hadis tentang larangan tabattul. Meskipun dengan adanya keberadaan hadis ini, masih ada individu yang menggunakan hadis tersebut sebagai alasan untuk membenarkan perilaku tabattultabattul. Padahal Islam menolak praktek seperti rahbaniyy ah (kerahiban), di mana seseorang hidup sebagai pertapa, tidak menikah, dan memutuskan diri dari masyarakat. Penelitian ini membahas pemahaman hadis tentang larangan tabattul dengan kontekstualisasinya di era kontemporer. Penelitian ini bersifat library research menggunakan metode kualitatif dengan memakai teori ma’anil hadis yang ditawarkan oleh Yusuf al Qardhawi guna memahami hadis Nabi. Dari delapan tahapan yang di tawarkan, peneliti hanya menggunakan lima tahapan. Diantaranya memahami hadits sesuai dengan petunjuk al Qur’an, menghimpun hadits hadits setema, menentukan sarana yang berubah dan tujuan yang tetap, memahami hadits dengan mempertimbangkan latarbelakangnya, situasi, dan kondisi ketika hadits itu diucapkan, dan memastikan makna dan konotasi kata dalam hadits. H adis Bukhari no. 5073 tentang larangan tabattul memiliki sanad yang sahih dan matan yang dapat diterima , sehingga dapat dijadikan hujjah oleh umat Islam. Tabattul diinterpretasikan sebagai menahan diri dari pernikahan untuk beribadah, bukan dimaknai secara harfiah. Menikah dianjurkan dalam Islam kecuali ada uzur syar'i yang membolehkan untuk tidak menikah . Larangan tabattul ini relevan dalam konteks modern karena mencegah tergelincirnya spiritualitas dan terjerumusnya manusia kedalam perbuatan maksiat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Achmad Dahlan, Lc., M.A
Uncontrolled Keywords: Tabattul, Pernikahan, Hadis
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 08 May 2024 08:58
Last Modified: 08 May 2024 08:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65073

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum