STUDI KOMPARASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM IBNU KHALDUN DAN IMAM AL-GHAZALI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN

ULFIAH HUSNI ANJARI, NIM. 09410140 (2013) STUDI KOMPARASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM IBNU KHALDUN DAN IMAM AL-GHAZALI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img] Text (STUDI KOMPARASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM IBNU KHALDUN DAN IMAM AL-GHAZALI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian )
BAB II, III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (384kB)
[img]
Preview
Text (STUDI KOMPARASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM IBNU KHALDUN DAN IMAM AL-GHAZALI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM MODERN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian )
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (926kB) | Preview

Abstract

ULFIAH HUSNI ANJARI. Studi Komparasi Kurikulum Pendidikan Islam Ibnu Khaldun Dan Imam Al-Ghazali Serta Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam Modern. Skipsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakulta Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Pendidikan Islam bukan sekedar "transfer of knowledge" ataupun "transfer of training", tetapi lebih merupakan suatu sistem yang ditata di atas pondasi keimanan dan kesalehan; suatu sistem yang terkait secara langsung dengan Tuhan. Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam di sekolah saat ini, masih belajar kerkutat seputar doktrin, dan doktrin ini dipahami tanpa adanya pemikiran yang kritis filosofis historis. Pendidikan Islam di sekolah diterima secara mentah tanpa adanya internalisasi yang mendalam, sehingga terjadilah minimnya pemahaman secara kontekstual. Kurikulum yang menjadi salah satu hal urgen dalam proses pendidikan masih saja menimbulkan problem-problem yang belum dapat terselesaikan, banyak para pendidik atau praktisi pendidikan sampai saat ini memandang bahwa kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan atau dipelajari oleh siswa. Dari sejarah perkembangan sampai pramoderen ini, kurikulum memiliki pengaruh dalam pola pikir dan sikap pesert didik di seluruh penjuru. Tokoh-tokoh Islam modernis pun mulai mencoba merekonstruksi pemahaman kurikulum kearah modern. Ibnu Khaldun dan Al-Ghazali sebagai seorang tokoh pembaharu menawarkan sebuah pencerahan untuk kemajuan pendidikan Islam yang modern dibidang kurikulum pendidikan Islam. Ada metode-metode khusus yang di kemukakan beliau yang sangat relevan jika kita terapkan pada pendidikan Islam kita yang masih tertinggal. Mulai dari tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode pendidikan, dan evaluasi pendidikan. Semua yang dikemukakan secara langsung atau tidak telah membawa perubahan positif bagi kemajuan pendidikan Islam, dan telah menuju kearah pendidikan Islam yang modern. Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif, dengan objek material penelitian adalah kepustakaan dari beberapa karya Ibnu Khaldun dan Al-Ghazali, baik itu berupa buku-buku yang pernah ia tulis. Proses pengumpulan data dilakukan melaui metode dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan analisis isi melalui menujukan arti mengungkapkan serta mengatakan esensi dari konsep pemikiran Ibnu Khaldun dan Imam Al-Ghazali secara objektif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beberapa esensi dari konsep kurikulum beliau mampu menjadi basis Pendidikan Islam modern, dengan formulasi sebagai berikut: pertama, pendidikan ditujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui jalan menutut ilmu dengan tigkat kemahiran yang dimiliki manusia. Kedua, tidak ada dikotomi dalam materi pendidikan, pendidikan harus mampu mengelaborasikan antara materi umum dan materi agama. Ketiga, dalam mendidik anak perlu menggunakan metode kasih sayang tanpa kekerasan, dan menggunakan alat peraga serta menjaga pergaulam peserta didik. Keempat, dalam mengevaluasi tidak harus menggunakan cara evaluasi tertulis melainkan dapat menggunakan evaluasi diri atau muhasabah, dengan cara mengingat kesalahan atau dosa di masa lalu, ini dapat dilakukan melalui diri sendiri ataupun orang lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 08 May 2013 21:23
Last Modified: 24 Aug 2018 10:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7636

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum