AMIN AL KHULI WA ATHARUHU FI AL DIRASAH AL QUR'ANIYYAH

MASJUDI, NIM. 07110030 (2014) AMIN AL KHULI WA ATHARUHU FI AL DIRASAH AL QUR'ANIYYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (AMIN AL KHULI WA ATHARUHU FI AL DIRASAH AL QUR'ANIYYAH)
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (AMIN AL KHULI WA ATHARUHU FI AL DIRASAH AL QUR'ANIYYAH)
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Amin al-Khûlî (1895-1966) merupakan perintis penggunaan kritik sastra atas teks al-Qur'an. Mulanya ia mengkaji bahasa dan sastra arab, sebagai upaya mencari kebuntuan persepsi atas sakralitas al-Qur'an. Kedua bukunya yang berjudul Fi al-Adab al-Mishri (1943) dan Fann al-Qawl (1947) adalah karya penting dalam menapaki pendekatan susastra al-Qur'an itu. Al-Khûlî mengawalinya dengan mendekonstruksi wacana sastra Arab. Belakangan kita mengenal pengembangannya oleh M.A. Khalafallâh, Aisha Abdurrahman bin Shâti (w. 1998), M. Syukri Ayyad (w. 2000) dan terakhir, yang cukup dikenal di tanah air karena karya terjemahannya banyak terbit, adalah Nasr Hamid Abû Zaid. Karya dan pemikiran Amin al-Khûlî benar-benar memberikan pencerahan baru terhadap perkembangan kesusastraan dan kritik tafsir al-Qur’an. Sehingga Amin al-Khûlî mampu melahirkan tokoh-tokoh pembaharu sastra. Maka tema yang diangkat, akan memberikan pemahaman tersendiri bagi pecinta sastra arab, mengenai sosok Amin al-Khûlî. Dalam pembahasan skripsi ini akan dijelaskan tentang pengaruh sosok ketokohan Amin al-Khûlî mengenai pemikirannya tentang sastra al-Qur’an. Sehingga melahirkan kritik tafsir kesusastraan tentang sakralitas al-Qur’an. Yaitu tentang bagaimana latar belakang intelektual, sosial, politik, dan idiologi Amin al-Khûlî dan mengapa Amin al-Khûlî, mampu melahirkan tokoh-tokoh pembaharu, tentang perkembangan kritik tafsir kesusastraan al-Qur’an? melalui penelitian kepustakaan murni (Library research) dengan menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan pendukung Amin al-Khuli menjadi salah satu faktor penentu akan tumbuh kembangnya kecerdasan beliau. Kelurga yang cerdas, taat dalam beragama, sekaligus memberi dukungan penuh terhadap beliau, menjadi jalan mudah bagi Amin al-khuli untuk terus belajar tentang seni, sastra, dan metode metode untuk memahami tafsir al-Qur’an. Kondisi sosial yang maju pada saat itu memberikan nuansa kebebasan dalam berfikir baginya, ruang lingkup pengetahuannya terbuka luas, sehingga dia bisa berkeliling eropa untuk melakukan research dan sekaligus untuk memperbaiki hubungannya dengan dunia Eropa. Maka semangat Amin al-Khuli harus dijadikan panutan, untuk kembali melahirkan ide-ide baru yang lebih cemerlang. Agar agama, pengetahuan, sastra, seni, tafsir dan sastra al-Qur’an tetap terjaga kemurniannya sebagai ilmu pengetahuan. Dengan pemahaman, kecerdasan, dan kejeniusan beliau. beliau mampu mengkritisi berbagai tafsir sastra al-Qur’an. Ditambah lagi dengan pengetahuan beliau dibidang kesusastraan, seni, balaghah, dan terntunya metode dalam penafsiran al-Qur’an, yang pada akhirnya membuat Amin al-Khuli memiliki pengaruh luar biasa bagi para cendikiwan muslim di zamannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: MOH. KANIF ANWARI, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: AMIN AL KHULI
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 01 Dec 2014 14:30
Last Modified: 27 Jul 2015 10:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14761

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum