SURAT AL MAR'AH FI AL QISSAH AL QASIRAH GHILZAH HABIBI FI MAJMU'AH QISSAS 'ALABAH MIN AL SAFIH LI IHSAN ABDULQUDUS (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NASAIYYAH)

IBNU DZIKRI, NIM. 11110030 (2016) SURAT AL MAR'AH FI AL QISSAH AL QASIRAH GHILZAH HABIBI FI MAJMU'AH QISSAS 'ALABAH MIN AL SAFIH LI IHSAN ABDULQUDUS (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NASAIYYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SURAT AL MAR'AH FI AL QISSAH AL QASIRAH GHILZAH HABIBI FI MAJMU'AH QISSAS 'ALABAH MIN AL SAFIH LI IHSAN ABDULQUDUS (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NASAIYYAH))
11110030_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (SURAT AL MAR'AH FI AL QISSAH AL QASIRAH GHILZAH HABIBI FI MAJMU'AH QISSAS 'ALABAH MIN AL SAFIH LI IHSAN ABDULQUDUS (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NASAIYYAH))
11110030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (676kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji citra perempuan di dalam cerpen “Gholthotu Habiby” dalam antologi cerpen ‘Ulbatun min as-Shofih karya Ihsan Abdul Qudus dengan menggunakan teori kritik sastra feminis. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang perempuan (yaitu tokoh aku) yang sangat mencintai kekasihnya, yaitu Musthafa. Dia rela berjuang demi impiannya untuk dapat hidup bahagia dengan Musthafa. Akan tetapi Musthafa justru membalasnya dengan perlakuan yang buruk dan seringkali mengabaikan hak-haknya. Namun diakhir cerita, tokoh aku menyadari bahwa dirinya tidak akan menjadi manusia seutuhnya jika terus mempertahankan Musthafa. Hingga pada akhirnya tokoh aku memutuskan untuk tidak mencintai Musthafa lagi. Hal inilah yang menarik peneliti untuk mengkaji cerpen “Gholthotu Habiby” dengan menggunakan teori kritik sastra feminis. Peneliti menggunakan pendekatan kritik sastra feminis dengan konsep reading as a women. Kritik ini berusaha membongkar praduga dan ideologi kekuasaan laki-laki yang patriarkis. Adapun jenis kritik sastra feminis yang digunakan adalah ragam kritik sastra feminis ideologis dengan langkah-langkah yang ditawarkan oleh Soenarjati Djajanegara, yaitu: Pertama mengidentifikasi satu atau beberapa tokoh perempuan di dalam karya sastra. Kedua, meneliti tokoh laki-laki yang berkaitan dengan tokoh perempuan. Ketiga, mengamati sikap pengarang karya yang sedang dikaji. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, bahwa perempuan di dalam cerpen ini dicitrakan secara positif. Terbukti dari, a) Pada awalnya pengarang mencitrakan tokoh perempuan (tokoh aku) sebagai seorang yang tunduk terhadap kekasihnya (Musthafa) dan mengalami bentuk subordinasi dan marginalisasi. Namun pada akhirnya tokoh aku dicitrakan sebagai seorang yang menyadari bahwa dirinya tidak akan dapat menjadi manusia seutuhnya jika terus mempertahankan Musthafa yang patriarki, dan pada akhirnya tokoh aku memutuskan untuk meninggalkan Musthafa. b) Tokoh Musthafa adalah seorang laki-laki yang bersikap patriarki. Musthafa lebih dominan memerintah tokoh aku bahkan sering menekan dan menyakitinya. Sedangkan Mahmud adalah laki-laki yang menghargai tokoh aku. Pengarang menggambarkan tokoh laki-laki yang berbeda sikapnya untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya patriarki yang melekat pada seseorang sangat merugikan perempuan. c) Pandangan pengarang mengenai gender yang memandang feminisme secara optimis. Melalui tokoh aku, pengarang menyuarakan dukungannya berkaitan dengan keadilan sosial dan hak-hak perempuan. Kata kunci: Feminisme, Budaya Patriarki , Keadilan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Feminisme, Budaya Patriarki , Keadilan
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 25 Feb 2016 08:57
Last Modified: 25 Feb 2016 08:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19538

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum