AL SHAKHSIYYAH AL RAISIYYAH LISIYAS FI AL QISSAH AL QASIRAH TARID AL YA'SI LI TAHA HUSEIN (DIRASAH TAHLILIYYAH PSIKOLOGIYYAH ADABIYYAH LI SIGMUND FREUD)

MUCHAMAD ARIF KURNIAWAN, NIM. 11110113 (2015) AL SHAKHSIYYAH AL RAISIYYAH LISIYAS FI AL QISSAH AL QASIRAH TARID AL YA'SI LI TAHA HUSEIN (DIRASAH TAHLILIYYAH PSIKOLOGIYYAH ADABIYYAH LI SIGMUND FREUD). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL SHAKHSIYYAH AL RAISIYYAH LISIYAS FI AL QISSAH AL QASIRAH TARID AL YA'SI LI TAHA HUSEIN (DIRASAH TAHLILIYYAH PSIKOLOGIYYAH ADABIYYAH LI SIGMUND FREUD))
11110113_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (AL SHAKHSIYYAH AL RAISIYYAH LISIYAS FI AL QISSAH AL QASIRAH TARID AL YA'SI LI TAHA HUSEIN (DIRASAH TAHLILIYYAH PSIKOLOGIYYAH ADABIYYAH LI SIGMUND FREUD))
11110113_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (557kB)

Abstract

Cerpen “Thari@du al Ya’s” merupakan antologi cerpen karya Thaha Husein yang berjudul ‘ala@ Ha@mish as-Sirah. Cerpen ini bercerita tentang kegoncangan jiwa dan keputusasaan seorang budak milik Sofwan bin Umayah yaitu “Lisias”, Lisias merupakan seorang penganut agama masehi yang sangat taat, ia sebenarnya orang yang paling tabah dalam menghadapi masalah. Semua penderitaan dari tahun ke tahun harus ia alami, Lisias merupakan orang yang paling baik, bersih jiwanya dan paling sabar dalam penderitaan. Namun pada suatu hari Lisias benar-benar mengalami tekanan batin luar biasa, ia merasa tergoncang jiwanya dan sedih. Dia tidak tabah menghadapi masalah yang mengguncang jiwanya tersebut. Kegoncangan jiwanya itu didapatinya setelah ia membunuh seorang mujahid yang tidak bersalah atas perintah Sofwan bin Umayah. Namun pada persoalan di atas, menjadi sangat menarik untuk mengkajinya dengan teori psikologi sastra Sigmund Freud, karena teori ini memandang manusia sebagai bentuk kepribadian dan mempunyai unsur-unsur kejiwaan, meliputi “id”, “ego”, “superego”. Jika ketiganya bekerja secara seimbang maka manusia akan memperlihatkan watak yang wajar pula, namun jika salah satunya lebih mendominasi, maka akan terjadilah ketegangan dalam batin atau jiwa manusia yang dapat merugikan diri seseorang. Hasil penelitian ini, menunjukan adanya dua konflik yang dialami Lisias yaitu kemarahan terhadap Sofwan bin Umayah dan kebencianya terhadap Sulafah binti Said, karena dua orang ini yang menjadi sumber awal terjadinya kemunkaran. Kemarahan terhadap Sofwan ketika ia membunuh seorang Mujahid yang tidak bersalah bernama Zaid bin Dasanah atas perintah Sofwan, padahal membunuh adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Lisias dan bertentangan dengan agamanya sedangkan kebencian terhadap Sulafah di dapatinya ketika Sulafah menebarkan kedurhakaan dan kemurkaan yang menyebabkan pertikaian antara kaum kafir Qurays dan kaum muslimin, dari pertikaian ini budak-budak dari kaum Qurays termasuk Lisias di perintahkan untuk menawan, menebar fitnah dan membunuh, dari hal inilah Lisias mengalami pergolakan batin yang sangat dahsyat. Pertahanan konflik untuk menanggulangi kecemasan yang dialami oleh Lisias yaitu represi, rasionalisasi, apatis dan pengalihan. Kata Kunci: Sigmund Freud, Thaha Husein, Psikologi Sastra.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Taufiq A. Dardiri, SU
Uncontrolled Keywords: Sigmund Freud, Thaha Husein, Psikologi Sastra.
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 26 Feb 2016 08:16
Last Modified: 26 Feb 2016 08:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19552

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum