AL MUHASSINAT AL LAFDZIYYAH FI AYAT QISHSHAH IBRAHIM FI AL QUR'AN (DIRASAH TAHLILIYAH BADI'IYYAH)

SITI ISTIKOMAH - NIM. 03111263 , (2009) AL MUHASSINAT AL LAFDZIYYAH FI AYAT QISHSHAH IBRAHIM FI AL QUR'AN (DIRASAH TAHLILIYAH BADI'IYYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Salah satu aspek pembahasan penting dalam kesusastraan al- Qur’an adalah kajian Balaghoh yang mencakup ketiga aspek yaitu ma’ani, bayan, badi’. Penelitian ini mengfokuskan aspek yang ketiga yaitu terkait dengan masalah al- Muhassinat al-Lafdziyyah khususnya pada pemaparan kisah Nabi Ibrahim didalam al- Qur’an. Oleh karena itu penelitian ini menelusuri apakah bentuk-bentuk al-muhassinat allafdziyah dalam kisah-kisah nabi Ibrahim dalam al-Qur’an, sehingga dapat diketahui keindahan yang terkandung dalam ayat-ayat kisah Nabi Ibrahim, mengetahui macam-macam al-Muhassinat al-Lafdziyah dalam ayat-ayat kisah Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an serta memahami kisah ayat-ayat tersebut melalui balaghah yaitu badi’ yang mengerucut pada al-Muhassinat al-Lafdziyyah. Untuk menganalisa permasalahan al-Muhassinat al-Lafdziyyah dalam ayat-ayat kisah Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an, penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Melalui metode ini maka akan dideskripsikan secara sistematis ayat-ayat kisah nabi Ibrahim dalama al-Qur’an dan setelah itu akan dapat dihasilkan bentukbentuk al-Muhassinat al-Lafdziyyah. Al-Muhassinat al-Lafdziyyah dalam ayat-ayat kisah Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an ada 3 macam. Pertama, jinas, yang terdapat enam macam, yaitu jinas muharraf, jinas istiqaq, jinas mutharraf, jinas tammumastilah, jinas musokhaf dan jinas muthlaq. Kedua, sajak. Yang terdiri dari dua macam, yaitu sajak mutawazi dan sajak mutharraf. Ketiga, muwazzanah. Berdasarkan analisis ini kajian al- Muhassinat al-Lafdziyyah terhadap kesusastraan al- Qur’an memiliki peranan penting dalam pemahaman isi al- Qur’an itu sendiri.dengan al- muhassinat al- lafdziyyah akan lebih memudahkan kita untuk memahami arti dari al- Qur’an khususnya pada ayat kisah Ibrahim. Dengan menggunakan al- muhassinat al- lafdziyyah kita juga bisa mengetahui keindahan lafadz ayat- ayat kisah Ibrahim melalui keserasian bahasa. Sedangkan yang dimaksud dengan keserasian bahasa dalam hal ini adalah, keserasian dalam harakat, jumlah huruf, syakal, wazan, struktur bahasa. Seperti dalam Qs:Assaffat: 97 kata قالوا dan ألقوا mempunyai kemiripan huruf tapi arti yang berbeda kata قالوا berarti perkataan sedangkan kata ألقوا berarti lemparkanlah. Dari contoh diatas kita bisa melihat bahwa dengan al- muhassinat al- lafdiyyah kita bisa mengetahui bahwa huruf yang sama belum tentu mempunyai arti yang sama dan kalimat yang berbeda mempunyai arti yang berbeda pula.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: H. HABIB, S.AG, M.AG
Uncontrolled Keywords: kesusastraan al- Qur’an, kajian Balaghoh, ma’ani, bayan, badi’
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2412

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum