Qissah nabiy Allah Ibrahim ma'a qawmihi fi surah al anbiya' (dirasah tahliliyyah simaiyyah wa 'aqaidiyyah)

Khoirul Mustain, NIM. 141101017 (2018) Qissah nabiy Allah Ibrahim ma'a qawmihi fi surah al anbiya' (dirasah tahliliyyah simaiyyah wa 'aqaidiyyah). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (Qissah nabiy Allah Ibrahim ma'a qawmihi fi surah al anbiya' (dirasah tahliliyyah simaiyyah wa 'aqaidiyyah))
14110017_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Qissah nabiy Allah Ibrahim ma'a qawmihi fi surah al anbiya' (dirasah tahliliyyah simaiyyah wa 'aqaidiyyah))
14110017_BAB-II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Qiṣṣatu Nabiyyi-Allah Ibrāhīm ma‟a Qawmihī fī Sūrati Al-Anbiyā‟ (Dirāsah Tahlīliyyah Simiāiyyah wa „Aqāidiyyah)”. Berawal dari asumsi peneliti bahwasannya semua ajaran yang dibaw oleh para Nabi adalah sama dalam hal teologinya, termasuk kisah Nabi Ibrahim beserta kaumnya yang tertulis di dalam al-Qur‟an, maka penulis mencoba membuktikan adanya nilai ketuhanan dalam surah tersebut. Objek material dalam penelitian ini adalah kisah Nabi Ibrahim dan kaumnya dalam surah al-„Anbiya‟. Adapun objek formalnya adalah teori semiotika Charles Sanders Pierce dan teori ketuhanan menurut Abu al-Hasan al- Asy‟ari. Pierce dalam teorinya mengenalkan konsep triadik untuk menemukan makna tanda, yaitu representamen, object, dan interpretant (rheme, dicisign, argument). Adapun Teori ketuhanan menurut Abu al-Hasan al-Asy‟ari mengatakan, termasuk sifat-sifat yang harus ada pada Tuhan adalah dua puluh sifat. Yang dimaksud dengan sifat tersebut adalah an-nafsiyyatu, as-salbiyyatu, alma‟ āni, dan al-ma‟nawiyyatu. Kedua objek material tersebut dilakukan dalam rangka menjawab dua pertanyaan. Pertama, apa makna tanda yang terkandung dalam ayat menurut perspektif semiotika Charles Sanders Pierce. Kedua, bagaimana konsep ketuhanan di dalamnya jika dilihat dari teori ketuhanan menurut perspektif Abu al-Hasan al- Asy‟ari. Setelah melakukan proses analisa, maka dari jumlah ayat-ayat yang mengisahkan Nabi Ibrahim beserta kaumnya mengandung konsep ketuhanan beserta negasinya menurut perspektif Abu al-Hasan al-Asy‟ari. Kemudian jika dilihat dari makna tanda dalam teori semiotika Pierce, maka Nabi Ibrahim adalah seorang tokoh yang merepresentasikan kebenaran sifat-sifat Tuhan karena Nabi Ibrahim selalu menafsirkan fenomena-fenomena yang terjadi dengan menggunakan logikanya juga dikuatkan dengan wahyu Tuhan yang disampaikan melalui malaikat Jibril. Adapun masyarakat Babilonia, mereka adalah tokoh yang merepresentasikan negasi kebenaran sifat-sifat Tuhan karena mereka menafsirkan fenomena-fenomena yang terjadi tanpa disertai logika dan lebih mengikuti tradisi nenek moyang mereka. Kata Kunci: Semiotika Pierce, Teologi Ketuhanan Abu Hasan al-Asy’ari, Nabi Ibrahim, Masyarakat Babilonia

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Mohammad Habib, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Semiotika Pierce, Teologi Ketuhanan Abu Hasan al-Asy’ari, Nabi Ibrahim, Masyarakat Babilonia
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 May 2019 08:44
Last Modified: 07 May 2019 08:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32988

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum