PROBLMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL-QIRA'AH BAGI SISWA TUNANETRA (KELAS XI) DI MAN 2 SLEMAN TAHUN 2019/2020

Muhammad Fadhil Naufal, NIM.: 15420073 (2020) PROBLMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL-QIRA'AH BAGI SISWA TUNANETRA (KELAS XI) DI MAN 2 SLEMAN TAHUN 2019/2020. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PROBLMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL-QIRA'AH BAGI SISWA TUNANETRA (KELAS XI) DI MAN 2 SLEMAN TAHUN 2019/2020) 15420073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (PROBLMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL-QIRA'AH BAGI SISWA TUNANETRA (KELAS XI) DI MAN 2 SLEMAN TAHUN 2019/2020) 15420073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika serta mengetahui apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung serta penghambat pembelajaran Maharah Al-Qira'ah bahasa Arab peserta didik tunanetra sekolah inklusi kelas X1 di Man 2 Sleman tahun akademik 2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian yang digunakan adalah pendekatan pedagogis, yaitu pendekatan analisis deskriptif yang dilakukan dari sudut pandang ilmu pendidikan. Data penelitian ini sifatnya kualitatif, peneliti menggunakan metode induktif yaitu suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan dari data khusus supaya mendapatkan kesimpulan umum, sehingga penelitian dapat mengolah dan menganalisis data-data yang ditemukan untuk mengetahui bagaimana problematika yang dihadapi siswa MAN 2 Sleman dalam pembelajaran Maharah Al- qira'ah bahasa Arab, strategi-strategi , dan apa saja upaya yang dilakukan sekolah dan peran guru bahasa Arab untuk mengatasi problematika tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pembelajaran Maharah Al-qira'ah siswa tunanetra di Man 2 Sleman adalah problematika linguistik yang meliputi tata bunyi, kosakata, tulisan, dan tata bahasa serta problematika non linguistik yang meliputi kebutuhan fasilitas siswa tunanetra belum sepenuhnya disediakan oleh pihak sekolah dalam proses belajar yaitu tidak adanya buku ajar khusus (braille) untuk siswa tunanetra. Upaya telah dilakukan yaitu, guru lebih menekankan pada komunikasi verbal dan ketika ujian UTS dan UAS, sekolah menyediakan ruang khusus ujian.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item