SYAKHSHIATU BILAL FI NASHI AL FILMI BILAL SULAALATU BATHAL JADID (DIRAASATU TAHLILIYATU FII ADZ-DZAKA AL 'ATHIFIY WA AR RUHIY 'INDA ARY GINANJARAGUSTIAN)

Maisunnia, NIM.: 13110046 (2020) SYAKHSHIATU BILAL FI NASHI AL FILMI BILAL SULAALATU BATHAL JADID (DIRAASATU TAHLILIYATU FII ADZ-DZAKA AL 'ATHIFIY WA AR RUHIY 'INDA ARY GINANJARAGUSTIAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SYAKHSHIATU BILAL FI NASHI AL FILMI BILAL SULAALATU BATHAL JADID (DIRAASATU TAHLILIYATU FII ADZ-DZAKA AL -ATHIFIY WA AR RUHIY „INDA ARY GINANJARAGUSTIAN)
13110046_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SYAKHSHIATU BILAL FI NASHI AL FILMI BILAL SULAALATU BATHAL JADID (DIRAASATU TAHLILIYATU FII ADZ-DZAKA AL -ATHIFIY WA AR RUHIY „INDA ARY GINANJARAGUSTIAN)
13110046_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Film ini bercerita mengenai seorang budak bernama Bilal bin Rabbah yang berjuang meraih kemerdekaan jasmani dan rohani serta berusaha mencari kebenaran mengenai Tuhan ang layak disembah. Alasan peneliti mengkaji film ini yaitu adanya kecerdasan emosional dan spiritual dalam diri Bilal yang dilalui dengan proses panjang. Dalam skripsi ini peneliti kan menjawab tiga masalah mendasar yakni aspek yang mempengaruhi ESQ Bilal berdasarkan teori psikoanalisa Sigmund Freud, upaya penjernihan emosi serta proses yang dijalani dalam membangun mental berdasarkan 6 asas Rukun Iman berdasarkan teori ESQ Ary Ginanjar Agustian. Sigmund Freud dalam teori psikoanalisa mengemukakan aspek yang mempengaruhi kecerdasan emosional dan spiritual terbagi menjadi; pertama, alam bawah sadar, merupakan arana untuk meredakan tekanan dan konflik. Kedua, mimpi, adalah representasi dari konflik dan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Ary Ginanjar Agustian juga berpendapat bahwa dimensi spiritual terletak di alam bawah sadar tepatnya di God Spot yang muncul ketika seseorang telah melalui proses penjernihan emosi, meliputi; kebebasan hati dan anggukan universal. Proses itu akan sukses dilakukan ketika hati nurani telah terbebas dari 7 belenggu; prasangka negatif, prinsip hidup yang salah, kepentingan yang kurang tepat, pengalaman, sudut pandang, pembanding dan literatur. Maka proses selanjutnya ialah membangun ESQ berdasarkan 6 asas Rukun Iman, meliputi; Prinsip Bintang, Prinsip Malaikat, Prinsip Kepemimpinan, Prinsip Pembelajaran, Prinsip Masa Depan dan Prinsip Keteraturan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif yaitu memberikan ambaran atau uraian keadaan hidup sang tokoh dengan sejelas mungkin. Maka, kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan keberhasilan sang tokoh dalam membangun kecerdasan emosional dan spiritual. Pertama, Bilal berhasil melaksanakan proses penjernihan emosi. Kedua, terbebas dari ketujuh belenggu yang sempat mengkrangkeng nuraninya. Ketiga menyelesaikan 6 tahap berdasar Rukun Iman. Sehingga dia telah memfungsikan hatinya dengan baik yang memberikan makna bahwa Bilal cerdas secara emosi dan spiritual. Kecerdasan emosionalnya terwujud dalam kemampuan diri merespon tuntutan lingkungannya dengan tepat serta memiliki hati nurani yang lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. H. Jarot Wahyudi, S.H.,M.A
Uncontrolled Keywords: Bilal, Enam Asas Rukun Iman, Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
Subjects: Kesusastraan Arab > Bahasa Arab - Kajian Ilmu Ma'ani
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 01 Sep 2021 11:53
Last Modified: 01 Sep 2021 11:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/43681

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum